Sabtu, 24 September 2016

KATA PENGANTAR LAPORAN KWARTAL NUSANTARA SEHAT 2




            Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas kehadiratnya.. diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kwartal ini. Laporan Kwartal ini adalah bukti dari sebagian kecil kegiatan kami di Puskesmas, sebagai tempat kami di tugaskan. Puskesmas Aji Kuning adalah pemempatan tugas kami untuk menjalankan tugas negara. Mengabdi di DTPK  (Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan) demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat mulai dari perbatasan negeri.
            Kami sadar, akan banyak sekali kata-kata atau penulisan yang tidak sesuai. Namun maklumilah.. karena kami hanya manusia biasa. Di Puskesmas penempatan kami.. kami tidak hanya menjalankan kegiatan ke masyarakatan.. tapi juga kegiatan lainnya.. kegiatan rutin yang tiap hari kami halankan di puskesmas. Sesuai profesi yang kami miliki. 

Bagi yang berprofesi sebagai bidan.. ia harus bertugas rutin tiap pagi di puskesmas untuk berjaga di Poli KIA dan KB, kemudian sewaktu-waktu harus on call dan datang kembali ke VK jika ada masyarakat yang akan melahirkan. Sewaktu-waktu juga harus merujuk ke rumah sakit di kabupaten yang cukup jauh.. tak memandang waktu, karena ibu melahirkan tak kenal waktu. Disini ketangkasan, daya tahan tubuhm di uji oleh udara darat dan laut di Sebatik.
Bagi yang berprofesi sebagai perawat, ia harus standby 24 jam. Berjaga shift-shift-an. Jaga pagi-sore-atau malam. Sering kali ia tetap datang ke Puskesmas walaupun bukan jadwal jaga nya bila ada pasien yang emergency berat, ada rapat, atau ada program penyuluhan lain di pagi harinya. Sewaktu-waktu juga harus siap merujuk pasien perawatan yang sudah dalam kondisi terminal. Melakukan perjalanan darat satu jam, perjalanan laut setengah jam menuju RSUD Nunukan di Kabupaten. Terkadang ia juga harus keluar negeri (Malaysia) jika ada pasien yang minta di rujuk ke Tawau Hospital. Belum lagi kendala kurangnya alat yang harus di maklumi dan di akali. Resiko lelah berlebih menjadi resiko bagi kami yang berprofesi perawat.

Bagi yang berprofesi sebagai Kesehatan Lingkungan.. ia harus siap terus melakukan perjalanan. Untuk mendata, membagikan Abate, memantau jentik nyamuk, penyuluhan kesehatan lingkungan dan lain sebagainya. Di Puskesmas juga berjaga jika ada masyarakat yang ingin kosnultasi tentang masalah kesehatan lingkungan di rumahnya. Sesekali ia juga diajak untuk merujuk ke Rumah Sakit.
Bagi yang berprofesi sebagai Analis Kesehatan ini juga karena terbatasnya sumber daya manusia serta sumber daya alat, menjadi kesulitan tersendiri jika ada pasien emergency yang membutuhkan pemeriksaan cepat. Ia juga harus On Call 24 jam. Mundar-mandir puskesmas jika ada pasien emergency dan membutuhkan pemeriksaan lab. Selain itu sering juga mendapat tugas lain diluar profesinya.. seperti menggunting kertas resep (?)
Bagi yang berprofesi kesehatan masyarakat. Harus siap menyusun kegiatan dan agenda untuk bergerilya dalam promosi kesehatan. Tidak hanya melakukan management dalam puskesmas, ia juga harus memiliki ide yang ligat dalam memajukan puskesmas dan dalam upaya preventifnya. Sesekali juga atau biasanya juga ia menjadi profesi lain jika petugas apotek engga ada (?)
            Di Puskesmas ini, satu team berjumlah 5 orang. Dengan berbagai profesi, latar belakang, sikap, suku dan kebiasaan. Kami mencoba menyesuaikan segala kekurangan dan mencoba terus stabil untuk tidak ada sesuatu hal yang menyebabkan keresahan hati dan pikiran. Karena kami sadar, bahwa kami di penempatan tidak hanya sekedar satu atau dua bulan. Melainkan satu hingga dua tahun kedepan. Kami tidak mungkin berada dalam ketidaknyamanan. Oleh karenanya, masing-masing dari kami terus belajar mengenal dan beradaptasi dengan teman-teman penugasan kami.


            Namun kami bersyukur, kini kami bisa paham bagaimana perbatasan Indonesia dari dekat. Terimakasih Kemenkes. Masa muda kami jadi ternilai. Berbekas. Membekas.  Melalui Nusantara Sehat, saya pribadi merasa bisa belajar mandiri, belajar masak, bisa setia nyuci baju kalo sempat, bisa mengatur diri sendiri. Karena memang ga ada orangtua dan gak ada yang bisa diharapakan untuk mengatur diri ini selain diri sendiri. Terimakasih atas kesempatan ini. Terimakasih atas kesempatan ke Jakarta dalam waktu dekat, sehingga kami dapat bertemu kembali teman-teman di Nusantara sehat dari pelosok nusantara. Walaupun sebenarnya berat karena medan menuju sana cukup melelahkan. Belum lagi laporan Kwartal 1, 2 dan 3 yang merupakan syarat wajibnya untuk menghadiri undangan tersebut. Kami memang lembur. Lembur bangeet. Tidur ga jelas jam nya. Belum lagi laporan akreditasi puskesmas yang udah deadline. Namun kami ikhlas menjalaninya, karena laporan Kwartal tersebut telah selesai kami kerjakan. Alhamdulillah. Salam sehat!