Rabu, 18 Mei 2016

FESTIVAL ANAK SEBATIK: “Tentang Tanggungjawab, keserasian dan kebahagiaan”



 
dok. pribadi. depan panggung utama
            Beberapa artikelnya sudah ditulis di Kompasiana (www.kompasiana.com/rintawulandarii ). Dan aku gamau jika di blog pribadi ini ga ada jejaknya, tentang acara itu hehe. Tumben, untuk artikel ini aku menulis judulnya duluan. Tentang Festival Anak Sebatik yang kemarin diadakan. Dengan kerjasama para pemuda yang berada di Pulau Sebatik. Bersinergi bersama.. penggagas adalah Indonesia Mengajar di adakan bersama-sama kerjasama pula dengan Sekolah Guru Indonesia (SGI), Nusantara Sehat, serta Pemuda Sebatik, untuk memperingati hari pendidikan nasional pada tanggal 2 Mei 2016 lalu. 
dok. pribadi. Bapak Camat Sebatik Tengah potong pita tanda bukanya acara FAS
dok. pribadi. tarian

            Acara terjadi dari tanggal 4-6 Mei 2016. Keyakinan kami sama, ingin menunjukkan bahwa anak-anak sekolah dasar di pulau Sebatik juga memiliki eksistensi untuk tampil percaya diri diatas panggung. Berbagai lomba dihadirkan. Mulai dari lomba catur, menggambar mewarnai, sepak bola mini, atletik (lari), paduan suara, tari, pidato-puisi, serta cerdas cermat. Acara berlangsung penuh aroma semangat. Bisa di cek artikel perharinya di kompasianaku pada link berikut: reportase Festival anakSebatik 1, reportase Festival anak Sebatik 2, reportase Festival anak Sebatik3, reportase Festival anak Sebatik Penutupan.
dok. pribadi. bersama anak anak timur :)
 
dok. pribadi. penampilan drama. hiburan
            Seringkali, di belakang layar kinerja beberapa kerjasama pemuda beda suku ini terjadi kesalah pahaman, tentang teknis, pengumpulan dana, hingga miss komunikasi yang sering jadi penyebab. Untunglah semua bisa dilalui dengan kepala dingin. Malah pada H-5 acara ini nyaris dibatalkan karena terbentur dana dan banyak yang belum bisa dikondisikan. Namun mendekati hari acara, semua bisa bersinergi dan yakin bahwa ide dan ucapan tanpa action adalah nol nesar, hingga bekerjasama megerjakan apa yang harus dikerjakan.
dok. pribadi. diantara dua orang yang jago silat.. hehe

            Saat acara.. aku sumringah. Sungguh sumringah, bahagia. Melihat mereka.. mereka anak sekolah di sebatik. Sekolah di perbatasan negara, namun semangatnya yang tanpa batas, mengalahkan semuanya. Lelah yang mereka rasakan, latihan yang mereka lakukan, hingga degup jantung yang berdetak lebih kencang karena gugup terpancar polos di mata mereka namun terlukis senyum diwajahnya. Lomba demi lomba di lalui.. mulai dari tari, cerdas cermat, pidato-puisi, lomba lari, sepak bola mini, dll. 
dok. pribdi. lariii sprint

            Saat mereka tampil dipentas tari.. dengan gaya yang polos tapi tersenyum mereka melakukan gerakan tarian tradisional. Wajah mereka senyum namun sambil memikirkan gerakkannya. Kemudian saat paduan suara.. aku merlihat anak-anak Lourdes, para anak nerwajah timur ini menampilkan suara merdunya khas orang timur, merduu dengan suara 2 dalam vokalnya, lalu menyanyikan lagu Tanah Air,. Yang membuat aku pribadi jadi ingat kampung halaman. Oh Lampung^.. ada lagi saat lomba pidato puisi. Aku dapat mandat kehormatan untuk menajdi dewan juri pada lomba ini. aku berusaha memperhatikan sebaik mungkin mereka beraksi.. menilai apa yang harus ku nilai dengan bobot score yang sudah ditetapkan. Kostum mereka yang lucu.. kepercayaan diri mereka yang luar biasa. ada anak sekecil ituuu baru berusia 8 tahun.. laki-laki dan mungil, ia berhasil menggetarkan lapangan aji kuning pagi itu dengan membacakan puisi karya Khairil Anwar.. puisi yang ada sebelum si anak ini dilahirkan.. namun penghayatannya luar biasa.. “Serbu... serbuuu..” katanya.. ah memang pantas jadi juara 1 puisi laki-laki kau Nak : )
dok. pribadi. paduan suara

            Kami berusaha bertanggungjawab dengan apa yang kami ide kan. Karena memang salah satu penanggungjawab acara ini, yaitu Mas Mubin (dari Indonesia Mengajar) memang menganjurkan untuk segera eksekusi apa yang kita ide kan untuk acara ini, segala pernak-perniknya. Semua dikomunikasikan. Berkat hal ini, kami jadi lumayan kenal dengan para guru SD se-Sebatik Tengah. Memiliki banyak teman memang seru. Keserasiana yang dilakukan hanya untuk satu tujuan, suksesnya acara Festival anak Sebatik, kemudian berbahagia karena Festival ini berlangsung sukses.
dok. pribadi. cerdas cermat
 
dok. pribadi. malam penutupan
            BAHAGIA rasanya bisa lihat wajah senyum semangat anak-anak perbatasan Pulau Sebatik. Aku rela kok, tukar dinas dari siang ke malam. Harusnya libur jadi ndak libur, demi acara ini. komunikasi dengan orangtua berkurang karena bergelut dengan kegiatan ini, dan akhirnya bisa dengerin suara Papa! Hahaha bilang aja aku anak yang parah banget. Selama ini ga pernah telpon papa. Selaluu telpon ke emak. Haha waktu itu Papa telpon ke nomorku, udah senang-senang angkat.. eh beiau hanya tanya “Lan.. gimana cara bersihin printer? Klik apa?” langsung aku jawab dengan kening berkerut =__= trus? Udah gitu aja.. “Udah ya.. Assalamualaikum..” selesai. Tapi sore itu ayah aku telpon dan tanya apakabar dan lagi apa.. walaupun kenyataannya telpon aku untuk mengisi kesenggangan, karena yang lain lagi pada main air di Pantai Sari ringgung dan nyeberang ke pasir timbul haha. Yauda.. aku tau cara ayahku untuk ungkap rindu, ga perlu intens bicara di balik telepon, cukup doa yang selalu mengalir darinya tiap sholat, doa dariku untuk kedua orangtua dan keluarga yang di Lampung. Anggaplah aku gadis pemalu, yang tak biasa menelpon Pria cinta pertamaku ini. cinta pertama seorang gadis, kepada Ayahnya. Kok jadi omongin ayah yah? Haha.
            Mari lanjut tentang diacara ini, kesan yang dihadirkan sangat menarik, terimakasih atas segalanyaa dalam acara iniii.
 
dok. pribadi

dok. pribadi. bangga jadi anak sebatik dari rimur indonesia :)

ditulis:


UGD Puskesmas Aji Kuning, 9 Mei 2016, Kalimantan Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)