ditulis pada tahun 2015 saat pembekalan semi militer nusantarasehat dan akan dibaca 2 tahun setelahnya.. hmmm |
Jadi sejak sore tadi, grup sejawat..
grup perawat Nusantara Sehat sedang membicarakan banyak hal. Dan kali ini
konsen dengan kelanjutan Nusantara Sehat yang menurut kami masih belum ada
kejelasan akan arahnya. Yang kami tahu, hal terburuk adalah.. kami selesai
dalam kontrak dan selesai. Kembali ke rutinitas lagi, dan menjalani hal baru
lagi, dengan melamar pekerjaan ditempat yang baru. Sedih? Iya sedih. Seharusnya
kami bisa mendapatkan pekerjaan lanjutan tapi hanya stuck dua tahun dan kami
akan kembali menjadi pengangguran. Padahal banyak diantara kami yang sebelumnya
sudah mantap dan mapan di posisi pekerjaan sebelumnya. Namun karena berpikir
tentang naungan Kementrian Kesehatan dan yang dipikirkan pasti sudah menjamin. Akhirnya
memilih resign dari pekerjaan sebelumnya. Beberapa di antara kami banyak yang
sudah berusia matang, dan jenjang kerjanya pun sudah baik. Namun memang ada
beberapa yang baru 1 tahunan bekerja di RS atau di puskesmas daerah
masing-masing.
dok. pribadi. 2015. kami sudah tersebar dari sabang sampai merauke di DTPK nusantarasehat 2. kompi B1 |
Yang kami pikirkan adalah tentang
angka pengangguran. Yak. Angka pengangguran akan meningkat sesuai jumlah pemuda
Nusantara Sehat yang purna. Itu jika kemugkinan terburuk terjadi ya. Sedangkan kami
menggali informasi tentang Nusantara Sehat angkatan 1 yang akan purna bulan Mei
nanti, mereka bilang bahwa belum ada kabar. Masih kabar yang sebelumnya, bahwa
memang tak akan ada apa-apa setelah Nusantara Sehat. Kembali ke Planning masing-masing. Seperti yang
disampaikan oleh tim Kementrian Kesehatan yang menyadarkan kami: “Masa depan
kalian ada di tangan kalian, bukan di tangan orang lain, apalagi di Tangan
Kementrian Kesehatan..” Ya. hal ini cukup membuat kami mengangguk bahwa itu
adalah jawaban sangat umum yang semua orang bisa katakan. Dan itu memang Lumrah
kok. Karena kita adalah sesuai usaha kita sendiri. Paham.
Kemudian setelah pertemuan itu
masing masing kami mulai ambil strategi memanfaatkan waktu tersisa. Mulai
melakukan hal-hal seperti persiapan program LPDP, beasiswa, atau rencana ingin
melamar pekerjaan lagi, lebih tertib menabung untuk buka usaha lagi mungkin.
Haaah. Ada yang mau memulai belajar bahasa inggris online, dan lain
sebagainya.. atau ada yang bersiap akan jadi ibu rumah tangga saja setelah
menikah hehe.
dok. pribadi. penempatan Kalimantan Utara. Kabupaten Nunukan.. termasuk Pulau Sebatik, tempatku. Perbatasan Indonesia-Malaysia |
Seorang terman sesama perawat
berkata.. kala itu saat sinyal disana sedang baik, jadi kami bisa mengobrol via
telpon. Dia bertanya bagaimana kabar-kabar kita setelah 2 tahun? Aku jawab
seadanya, bahwa segalanya belum pasti baru wacana dan wacana. Kemudian dia
berkata.. “Kasian orangtua gue dirumah ceu.., mereka udah berharap banyak sama
aku. Kirain udah aman. Ternyata anaknya ini.. udah kerja jauh-jauh, harus cari
kerja lagi di Depok setelah kerjaan yang ini abis kontrak....” aku hanya bisa
tersenyum dan menyatakan nasip yang sama bagi aku dan dia. Siapa yang salah?
Engga. Engga ada yang salah, ini hanya sekedar harapan. Toh memang tidak ada di
janjikan apapun tentang ini. Dan mengambil nusantara Sehat sebagai lahan
mengabdi adalah pilihan kami. Kami hanya yaa agak shock aja, karena
wacana-wacana yang “katanya” saat itu sedang proses diindikasi tak jadi. Dan
memilih Nusantara Sehat adalah Pilihan. YA. PILIHAN. Jadi baik-buruknya kelak,
menjadi konsekuensi kami. Karena memang ini sudah menjadi pilihan kami.
dok. pribadi. Pilihan. dan harus dijalankan dengan sebaik mungkin :) |
Kemarin ada salah satu teman baru
mengikuti Nusantara Sehat tahap yang sekarang sudah diujikan, akan maju tahap
2. Lalu dia bertanya tentang kelanjutan nusantara sehat setelah purna. Dulu aku
selalu bilang basa-basi tentang wacana A sampai Z. Tapi kini aku sudah cukup
paham dan memberi tahu seadanya.. kemudian dia balas line lagi dan bilang..
“Oke gue tanya babe dulu ya...” terakhir dia memberi info bahwa dia ga jadi
ambil Nusantara Sehat alasannya... “Daripada gue jadi pengangguran lagi....”
balik lagi, ini adalah pilihan ya guys. Ga ada paksaan untuk kamu. Mau ambil
potongan kue mengabdimu untuk pengalaman selamanya dihidupmu atau engga.
Balik lagi. Gini deh.
Tulisan-tulisan aku kayaknya udah terlalu banyak di laptop. Tentang kegiatan,
dll. Dan rada susah untuk di upload ke blog. Jadi kalo banyak pembaca yang
tanya, mana nih.. tulisannya gak update-update? Maklum yaa. Kalo sekedar foto
dan caption tentang kegiatan.. lumayan update adalah di Instagramku
(@rintwaulandari) disana agak lumayan lengkap updatenya via hp hehe. InsyaAllah
kali ini bisa di upload. Tulisan ini bukan untuk mengkritisi, hanya ungkapan
aja ya. ungkapan tentang kelanjutan. Aku ingat sama ucapan Bu Diah malam itu,
di gedung NKRI Rindam Jaya saat pembekalan semi militer, ketika ditanya
kelanjutan kami di Nusantara Sehat.. bu Diah menjawab.. “Tahapan kalian itu, dari 1 ke 2, dari 2 ke tiga, dari tiga ke empat
dulu. Bukan dari 1 langsung ke 10. Jadi nikmatilah proses yang ada di depan
kalian. Ada masa depan cerah di mata kalian!” dan itu membuat semangat kami
makin menggebu. Bu Diah benar. Terimakasih ya Bu. By the way bu, aku kagum sama
Bu Diah. Jadi setiap Bu Diah yang kasih materi, baik selama pelatihan militer
di Rindam Jaya maupun saat seminar di Jakarta kala itu.. saat Bu Diah memberi
materi adalah yang aku tunggu-tunggu. Karena ibu selalu berkata hal yang real
dan membangkitkan semangat. makasih ya Bu.. : )
dok. pribadi. team Pkm Aji Kuning dan pendamping dari kemenkes RI. muka kamii masih kucel banget. setelah pelatihan semi militer haha :") |
dok. pribadi. foto diambil si hari terakhir sebelum pelepasan ke penempatan. saat semi militer |
UGD PUSKESMAS AJI KUNING
04 FEBRUARI 2017
Yak pertanyaan yang sama di kepalaku (atau kami) dan saat ingin menyelami jawabannya eh lagi-lagi terdamparnya di blog Rinta Wulandari. Lumayan sedikit tercerahkan. Makasih.
BalasHapusjadi kk gimana dengan jawaban setelah 2 tahun? apakah sudah mendapatkan gambaran jenjang karir?
BalasHapusjadi kk gimana dengan jawaban setelah 2 tahun? apakah sudah mendapatkan gambaran jenjang karir?
BalasHapus