Minggu, 13 Agustus 2017

Penyakit Wajib Perantau: “HOMESICK”


Dok. pribadi. orangtuaku. Sehat selalu kesayangankuu

            Pernah merasakan rasa ini?
            Perasaan ini biasa dirasakan oleh para perantau, para mahasiswa yang merantau, dan setiap anak yang meninggalkan orangtua di kampung halaman dalam waktu yang lama. Ketika mereka teramat sangat rindu dengan keluarga, namun apa daya tidak bisa pulang karena perkara tetentu. Dan hanya bisa dulampiaskan dengan komunikasi. Namun ga jarang bikin sakit. Sakit di badan dan buat tubuh drop, namun sembuh saat pulang kerumah. Kita sering menyebutknya HOMESICK. Atau sakit karena rumah (keluarga), rumah memang menjadi tempat kembali. Ketika teman sekitar sudah silih berganti dating dan pergi, ketika pasangan sahabat kita yang sanag dekat mungkin alpha tak memperdulikan kita, ketika semua orang tak lagi ada di sekitar kita, ada satu tempat ternyaman yang kasih sayangnya konstan dan sangat stabil. Ialah keluarga.

dok. pribadi. sekitaran tahun 2015 kalo ga salah. aku dan keluargaku, Tante, keponakan, dan adik sepupu

            Maka tak heran, sejauh apapun kaki ini melangkah pasti kita akan kembali kerumah. Pasti akan merindui rumah. Di rumah, ada berbagai memori yang tak bisa terlupa. Mulai dari kebersamaan, kasih saying orangtua yang plus-plus ketika kita kecil. Serunya main masak-masakan, hebohnya saat berantem sama saudara sendiri karena hal sepele, asiknya nonton film kartun bersama di hari minggu, duduk setia di depan layar RCTI., hehe.
            Teringat saat dulu kami semua masih sekolah… aku 5 bersaudara yang kini hanya berempat, karena kakak pertama yang di panggil Allah lebih dahulu karena kecintaan Allah pada Dang Edo. Saban hari ketika kami sekolah, sejak SD-SMP selalu di antar Papa, sebutanku untuk Ayah. Dengan motor vespa biru andalannya. Karena memang kondisi kami, kami hanya memiliki 1 sepeda. Sedangkan papa harus mengantar 3 anaknya yang sekolah pagi.. Kakakku yang SMP, aku yang SD kelas 3 dan adikku yang kelas 1 SD. Kami semua diantar kesekolah jika pagi.. bagaimana posisi duduknya? Bisa dibayangkan motor vespa yang jok penumpangnya cukup kecil itu. Sedangkan saat itu, kakakku perempuan.. dan tubuhnya cukup besar. Aku saat itu masih kurus dan kecil duduk di tengah. Di besi pemegang jok duduk belakang. Yang kadang goyang nya luar bisaa ketika ada hambatan dijalan (polisi tidur), adikku yang lelaki berdiri di depan. Yang paling berkesan adalah ketika hujan. Ayahku punya kas hujan yang seperti sayap Superman di blakang. Jadi kepala ayahku masuk di tempat kepala jas hujan. Dan kami di naungi oleh jas hujannya. Kami hanya bisa melihat jalan yang dibawah dan menikmati hempasan sayap itu, karena bagian belakang pasti terhempas angin dan akhirnya baju basah juga huhu. Saat itu memang kurang mengenakan. Tapi sangat dirindukan kini.
dok. pribadi. fito saat lebaran tahun 2017. tanpa aku lagi lagi hehe, ada kakak adik ku dan para sepupu

            Kini semua sudah tumbuh dewasa. Kakakku yang perempuan sudah punya anak 2 dan kerja di perusahaan motor kenamaan, adikku yang berdiri di depan kini sudah lulus kuliah dari Universitas Brawijaya Malang (akan wisuda), dan aku Alhamdulillah sudah cukup aman kehidupannya semasa mengabdi di Kalimantan, dan akan bergerak terus untuk kehidupan selanjutnya. Adikku paling bungsu perempuan, saat itu ia belum lahir. Beda 8 tahun dari aku. Sekarang sudah SMA. Jadi gadis yang luar bisaa di luar dugaan. Mungkin karena pergaulan? Dan aku bertekad untuk memperbaikinya setelah pulang ke Lampung nanti.
dok. pribadi. Keponakan pertama dari kakak kandung ku namanya Rafan ini orang Batak-Lampung : ) 11 Agustus kemarin usianya 3 tahun

dok. pribadi. nah ini adiknya Rafan, Namanya Kanaya.. september 2017 nanti dia 1 tahun looh usianya

Lalu teringat tentang berpuasa dan buka puasa bersama tatkala Ramadhan bersama keluarga. Sudah 2 periode bulan ramadhan dan perayaan idul fitri aku tak bersama keluarga. Alasannya.. takut ditanya kapan nikah. Eh bukan bukaan. Hahaha. Karena kondisi, aku yang kini sedang jauh di Kalimantan dan mendapatkan waktu cuti yang terbatas. Terpaksa keluarga harus memaklumi aku yang belum bisa pulang di tengah kehangatan suasana Ramadhan dan idul fitri. Dulu, saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, ada satu menu buka puasa yang menjadi andalan dan selalu tersedia, selain kurma. Ialah…. TAHU GORENG! Yak tahu goreng, menu ini adalah menu yang ada sejak nenek ku masih hidup, ia sangat suka tahu goreng. Tiap buka puasa ramadhan kami akhirnya menikmati TAHU GORENG selalu. Alhamdulillah nikmat. Kini di penempatan, kami juga bisa menikmati tahu goring, tapi karena beda suasana, jadi rasanya kurang nikmat, hiks.
dok. pribadi. tengah, Mamaku.. anak perempuan itu adik bungsuku, dan yang berkacamata itu asik laki-laki yang sebentar lagi wisuda. sehat-sehat yaa semuaa
Jadi perantau adalah bagaimana cara kita untuk bersyukur, kemudian menikmati yang ada. Jadi perantau point plusnya, kita punya stok kangen yang banyak untuk keluarga. Karena tiap hari, rasa rindunya akan bertambah dan bertambah.
 
dok. pribadi. anak rantauuu,. mari besyukur, walau sendiri tetap survive!
Apakah Homesick masih sering melanda sejauh ini? Ya masih! Karena homesick akan tetap eksis di hati para perantau yang merindui keluarganya. –rintawulandari-

Karena Singa yang pergi berburu di pagi hari akan kembali ke keluarganya di malam hari. Burung yang mencari makan dipagi hari, akan pulang ke anak-anaknya di sore hari. Kelelawar yang berburu di malam hari, akan pulang sebelum matahari terbit.
 
dok. pribadi. setiap orang punya caranya sendiri untuk bahagia, karena bahagia ternyata bisa diciptakan : )
Jadi untuk kamu, jangan pernah berpikir jadi anak rantau enak, atau jangan berpikir ketika kita masih bersama keluarga jadi ingin merantau. Angan-angan jangan berlarut-larut, nikmatilah yang ada sekarang! Saat ini!
Dari anak rantau di Kalimantan Utara asal Bandarlampung yang sedang rindu keluarga di Rumah, namun hanya bisa menyapa di Media Sosial, dan bertahan menunggu bulan Oktober atau Desember 2017 jelang purnabakti mengabdi…

Desa Aji Kuning,
Sebatik Tengah, Kalimantan Utara
13 Agustus 2017
21.35 WIT
dok. pribadi. IBUMU.. IBUMU.. IBUMU... IBUMU..., AYAHMU.. cintai tanpa syarat :* love!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)