Senin, 04 Juni 2018

si AL: Teman Main ku!

dpk. pribadi. Berlari, menggapai mimpi ya AL


            AL aku mengenalnya. Adalah anak kecil berusia 3,5 tahun. Dia merupakan anak salah satu perawat di tempat kerjaku. Pertama kali bertemu, ya seperti anak lain pada umumnya. Diam saja menunjukkan ekspresi belum kenal. Kemudian menjadi kenal karena aku menunjukkan vidio upin ipin kepadanya. Sesederhana itu lah yang membuat dia kenal dan mau bermain bersama. Setelah menonton Vidio Upin dan Ipin membuat dia selalu ingin meminjam hp ku. Untuk nonton vidionya. Awalnya memang bukan karena aku dia ingin dekat, namun karena vidio upin-ipin yang ada di HP ku. Well, sederhana.
dok. pribadi. Nyari capung hehe

            But, selanjutnya dia mencari aku terus dan mulai akrab. Mulai mengenal nama.. “Ini tante Rinta”, kemudian aku ajak kerumah untuk sekedar makan siang bersama ibunya saat itu, karena kebetulan kantin puskesmas di depan rumah dinas yang ku tempat. Ketika dibawa lagi oleh ibunya ia dengan sendirinya datang kerumah dan mengajak main, walaupun awalnya minta nonton Upin-Ipin aja. Hehe, selanjutnya seiring bertambahnya waktu dan hari, trend permainan anak sekarang berubah, mungkin megikuti trend yang terjadi di teman sepermainan di rumahnya.

           
dok. pribadi
 Alhamdulillahnya, karena ia sekarang gak mengejar aku untuk mencari Gadget lagi melainkan permainan yang melatih motorik. Mulai dari main balon tiup. Dan kamu tahu lah jika kamu anak 90an pasti mengenal balon tiup yang masih menggunakan pipa kuning kecilnya untuk meniup. Balon itu seperti gel atau seperti odol yang dikeluarkan dari tempatnya, kemudian ditiup di pipa kuning kecil yang berongga, sehingga ketika di tiup akan terbentuklah balon yang perlahan di tiup supaya balon tidak bocor atau sobek. Jikapun sobek bisa di ‘cetok’ untuk bisa mengisi udara lagi dengan mulut kita, hehe, ini keseruannya. Kalau si AL dia suka banget dengan balon dan meniupnya sendiri, walau awalnya merasa sangat terganggu atau sesak karena bau balonnya yang menurut dia mungkin asing dan aneh. Main balon, melemparkan lalu memecahkannya dengan sendirinya. Merupakan keseruan sendiri baginya.
dok. pribadi

            Nah di hari berikutnya, setelah demam balon adalah demam Capung! Ya sebelumnya Al dengan kakaknya si Yusuf sangat suka  mengumpulkan ikan cupang yang setiap ikannya seharga 4 ribu rupiah. Senang membawa ikannya kerumah, kemudian membiarkannya hingga si Ikan ‘tiada’ alhasil gak diurus, kemudian hari berikutnya masih juga ingin membeli ikan lagi dan lagi. Setelah ikan, kini Capung. Ya capung atau dragonfly ini menjadi buruan Al saat dirumah. Begitu juga saat di Puskesmas, teman yang mencari capung itu adalah.. AKU. Hahaha sebesar ini aku juga jago tangkep capung loh. Receh banget yak.
            Tapi tau gak kalau hal ini akan berkesan banget bagi si Anak. Yang menurut kita sepele menurut si anak mungkin  luar biasa. Jadi gak ada salahnya kalau kita menanggapi mereka, termasuk menangkap capung ini. Dengan cara pertama yaitu  menangkap langsung dengan tangan perlahan-lahan, kedua menangkap dengan besek yang di gantung dengan kayu, yang ketiga menangkap dengan gelas yang terpasang di kayu. Si Al kini memiliki mata yang terlatih untuk melihat kinerja si capung  dan pergi kemana-mana. Saat melihat capung.. “Itu te capungnya! Itu te!” menunjuk sambil memberikan alat penangkap capung kepadaku, supaya aku yang mengambil capung itu. Pernah saat aku menangkap capung kemudian gagal, membiarkan si capung lepas, lalu Al menjadi gemes. “Ih tante ate.. pelan pelan supaya apunnya ndak lepas ate....” ucapnya sambil kembali tersenyum. Dan aku hanya tersenyum lebar dengan melihat sikapnya si Al yang lucu begitu hehe.
dok. pribadi. aku dan AL

            Suatu yang menyenangkan Al juga salah satunya melepaskan capung. Setelah menangkap capung hal yang istimewa menurut Al adalah melepaskannya dengann ikhlas. Ya, Al hanya menangkap capung untuk kemudian melepaskannya. Al senag sekali, apalagi saat dia menonton vidionya saat melepaskan capung. Dia senang. Akupun senang. Karena Al bisa terhindar dari permainan dalam rumah, bergelut dengan gadget lebih keluar dan menikmati alam, menggerakkan tubuhnya sehingga ia menjadi kanak-kanan yang sesungguhnya. Bukan lagi anak-anak yang jago gadget dengan menantap layar gadget di depan matanya.
Dok. pribadi. si Gagah yang penurut

            Well postingan ini hanya sebuah kisah bahwa kita ppernah ketemu ya AL. Tante Rinta gak selamanya di Bunga Mayang, dan tante juga hanya dua tahun bertugas di Puskesmas Tulang Bawang Baru tempat ibumu kerja. Jadi anggaplah postingan ini kenang-kenangan kita yaa, hehe nanti kamu besar dan remaja jadi cowo yang gagah dan tante saat iyu posisinya udah jadi emak-emak, semoga AL gak lupa yaa hehe. Tetep teguh, gantengnya yaa, tetap gagah, jadi anak yang sholeh, melindungi Ibu dan keluarga, jadi anak penurut dan pintar ya AL Ghazali : )
            Withlove, Dari Tante Rinta
            Di Perumahan Puskesmas Tulang Bawang Baru
            01 Juni 2018 
dok. pribadi. Ca[ung nya ate Itaaaa... (baca: ini capungnya tante Rintaa)

dok. pribadi. Capungnya ketangkep! yeey


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)