Sabtu, 29 September 2018

Liburan Ceria di Palembang Bird Park


 
dok. pribadi. Senyum gagah nya si Binarrr, ponakankuuu
            Salah satu tempat yang baik dan nyaman bagi masyarakat Palembang maupun wisatawan local dan luar negeri salah satunya ialah Palembang Bird Park. Salah satu tempat wisata piihan untuk merefreshkan pikiran dengan bertemu para hewan-hewan lucu nan imut. Palembang Bird Park beralamat di jalan Gubernur H.A. Bastari, komplek OPI Mall, Jakabaring, Palembang (Sebelah waterfun). Disini ada lumayan banyak aneka ragam hewan yang instagramable untuk kita berfoto dan bercengkrama langsung dengan para hewan disini.
dok. pribadi di dalam taman burung jalak nih

            Masuk Palembang Bird Park kita membayar sebesar 50 ribu/ orang.

Kamis, 27 September 2018

Sampe Sesak Karena Nonton ‘SEARCHING’



 
sumber: Rinta
            Memiliki keluarga kecil yang bahagia, anak yang lucu, proses pertumbuhan dan perkembangan si anak, moment indah, kebersamaan dan keseruan mungkin sangat sayang terlewatkan. Hingga pentingnya harus di dokumentasikan, foto atau di vidiokan. Media pun makin mendukung dengan adanya berbagai aplikasi social media. Dengan cara yang mudah sehingga kita bisa mengupload momen tersebut untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Sambil mendokumentasikan kehidupan pribadi dan keluarga. Semua indah semua menyenangkan. Itulah yang dialami seorang David Kim. Seorang ayah dan suami di keluarga yang berbahagia itu.
            Moment ketika anaknya Margot ulang tahun, momen ketika istri dan anaknya sedang mengajari piano, moment hari Ayah dan moment perkembangan Margot menjadi gadis remaja yang cantik dan terlihat ceria. Hingga suatu ketika terjadi hal yang mengejutkan di balik kebahagiaan keluarga kecil ini. Pam, istri David Kim mengidap penyakit kanker Limphoma. Sehingga harus menjalani berbagai terapi pengobatan. Tentu hal itu tak luput dari dokumentasi video dari seorang Kim. Mereka berolahraga bersama, mulai berdamai dengan cancer Limphoma tersebut. Hidup dengan cancer harus berolahraga, menjalani terapi hingga pengobatan lainnya. Tak heran jika David Kim menyebut istrinya bagai robot yang tak bisa berhenti berlari.

Selasa, 04 September 2018

Idul Adha di Perantauan (lagi)


Tulang Bawang Baru, 22 Agustus 2018
10 Dzulhijah 1439 Hijriah
 
dok. pribadi. Foto bersama keluarga baru di perantauan
            Alhamdulillah bertemu kembali di idul Adha. Hari Raya nya umat muslim setelah Idul Fitri. Kali ini aku lagi-lagi memilih untuk berlebaran di tanah rantau, padahal sudah hampir sebulanan ini ga pulang ke rumah di Bandarlampung. Dengan segala pertimbangan. Yang sebelumnya agak galau antara memilih untuk pulang atau stay di rumah dinas. Akhirnya, aku memilih untuk stay saja dulu di rumah dinas menikmati lebaran di tanah rantau lagi. Alhamdulillah nya lagi kini teman serumah memangga ada yang mudik, hanya dua orang dari anak Nusantara sehat yang laki-lakinya memilih berlebaran di kampung halaman masing-masing. Palembang dan Jogjakarta...
            Namun tetap berasa lengkap karena serumah dinas, aku, Ka Fatma, dan Ka Rina memilih untuk berlebaran di rumah dinas. Yeeey. Pagi hari kami bangun pukul 5 jelang setengah . mulai antri mandi walau awalnya air tidak nyala.. kami menunggu dan pukul 6 pagi air baru nyala. Barulah kami bersiap-siap untuk shoat Ied hari ini. Berangkat ke masjid terdekat bersama Teh Ayit dan Neng, anaknya Teh Ayit. Kami berjalan kaki menuju masjid terdekat. Alhamdulillah sholat berlangsung khusyu, walau jumlah jamaah yang sholat dihari ini lebih sedikit daripada sholat iedul fitri waktu lalu, ntahlah. Yang jelas jamaah lelaki ga full penuh, begitupun jamaah perempuan.. hanya sebatas teras masjid nya saja.. tidak meluber seperti saat idul fitri.
dok. pribadi. setelah sholat ied adha

            Setelah sholat Ied, Alhamdulillah kami tidak langsung pecah makan, hanya minum saja. Karena akami sudah berencana untuk berkeliling silatuhrahmi ke para pegawai puskesmas lainnya. Sudah banyak yang mengundang untuk datang ke rumah para pegawai puskesmas lain. Pertama kami mendatangi rumah dokter Yanti di sebelah rumah kami, karena dia juga akan pergi. Jadi kami langsung ke rumah dokter Yanti bersama Teteh, Babe Horas, dan Mbak Las tentu aku dan dua teman NS ku di rumah. Menyerbu rumah Doter Yanti kami di sajikan pempek, segubal (makanan khas lampung) yang dimakan bersama tape putih yang di bungkus dengan daun jambu. Kemudian kami menikmati camilan yang tersedia di rumahnya. 
dok. pribadi. di rumah babe Bambang

            Jeda sebentar.. ohya Alhamdulillahnya hari ini aku libur jaga UGD nya jadi bisa full keliling rumah para petugas puskesmas yang lainnya.  Jeda.. kami menunggu yang lain datang karena kami mau beramai-ramai menuju rumah ke rumah. Menunggu kak Sari dan Kak Mala beserta rombongan. Setelah semuanya berkumpul.. kami menghubungi Babe Horas untuk membawa mobil menuju rumah ke rumah. Rumah pertama yang kami datangi adalah rumahnya Babe Bambang yang sudah jauh hari mengajak ke rumahnya untuk menikmati segubal, dan sajian nikmat yang sudah di buat oleh istrinya. Kebetulan kami belum makan berat alias belum makan ketupat atau nasi dan semacamnya jadi kebetulan perut memang masih kosong. Sehingga.. ketika di sajikan menu lebaran kami serombongan langsung serbu menu yang ada... ketupat atau nasi..  beserta menu khas lebaran banget. Karena Babe Bambang orang Lampung asli banget, makanaya idul adha nya seperti idul fitri jadi masak besar juga. Ada menu rendang ayam kampung yang pas banget rasanya, dagingnya pun lembut banget, kemudian ada sambal annas yang disukai semua orang bahkan anak-anak, lalu ada ayam dengan menu lain, sebelah sana lagi ada menu sop ayam berserta kuahnya yang gurih. Di santap bersama, dan itu nikmat. Bahkan Babe Horas sampai nambah dua kali. Ternyata istrinya Babe Bambang sangat jago masak, dan buat kue. Jadilah semua suka dengan masakan yang beliau buat. Lalu kami berfoto bersama sebelum akhirnya berpamitan dan menuju rumah selanjutnya..
            Rumah selanjutnya sesuai rute kami akan menuju kediaman dokter Dyah. Kami melewati perkebunan tebu yang memang sudah agak kering dan di selimuti oleh tanah merah akibat tanah yang menghempas, dan mengering. Seharusnya kami bisa melewati gerbang perusahaan gula, namun di tutup tidak muat untuk di lalui mobil. Akhirnya kami memutar.. sekalian jalan-jalan daah. Si Gina anaknya Kak Mala yang super lincah dan aktif banget. Sepanjang perjalanan si Gina tahan banget untuk cerita macem-macem.. sampe dia pernah nyanyi tentang lagu putus cinta yang buat kami semua nengok ke dia. Pas diliatin dia malah terkikik maluuuu sambil ketawa. Hehe.
dok. pribadi. foto bersama di rumah dokter Dyah

            Sampai di rumah dokter Dyah yang berada di komplek perumahan PTPN 7 Gula tebu Bunga Mayang, kami masuk dan semua orang sudah pada start untuk menikmati pempek di rumah dokter Dyah. Kami menikmati pempek dokter Dyah yang asli dari Palembang (karena kami yang bawain itu pempek dari Palembang) hehe. Kemudian kami mengobrol kecil, setelah agak kenyang kami kembali pamit menuju rumah selanjutnya. Rumah Bu Dewi. Duh sebenernya kami sudah merasa full banget perutnya, tapi ya kudu perjalanan lagi nih silatuhrahminya.. mungkin kudu di atur nih penyimpanan makanan di Lambung ini hehe. Sampai di rumah Bu Dewi kami langsung di hidangkan berbagai kue, kemduian jelang pukul 12 siang kami dipersilahkan untuk menikmati sajian lebarannya. Yang spesial ada rendang jengkol yang buat sebagian orang jadi pingin makan jengkol. Alhamdulillah tadi ga kegoda. Ambil nasi seperempat sendok, lalu ambil menu telor bulat di sambel sama kuah sayur lodeh. Terus makan deh, ga kegoda dulu sama jengkol wkwk.
dok. pribadi. kebersamaan di rumah bu Dewi sebelum pulang

dok. pribadi. nah ini lagi nunggu makan siang (lagi) wkwk

            Perut kami terasa sangat full. Sebelum pamit pulang kami berfoto bersama di teras dumah bu Dewi. Alhamdulillah sudah cukup untuk hari ini mendatangi rumah tiap rumah. Perut kami sudah kenyang, hati senang. Menambah keakraban dan kesyahduan di Idul Qurban kali ini. Alhamdulillah. Ternyata berlebaran di Penempatan ini masih asik untuk dilakoni, tapi jangan lupa untuk ingat keluarga di kampung halaman yaa. Ada waktunya untuk berlebaran di Rumah atau di penempatan, sesuai kebutuhan dan keinginan. Memupuk Rindu itu penting, apalagi mupuk rindu sama keluarg, nikmaat.

            Rinta Wulandari
            Rumah Dinas Puskesmas Tulang Bawang Baru
23.27 WIB
            Lampung Utara