Rabu, 04 Desember 2013

Mata si Jendela Hati






“Jadi wajar kalau mata menjadi jendela....” Bu Ririn sengaja memutus kalimatnya biar mahasiswa menjawab.
“Dunia!!!” jawab mahasiswa serempak.
Aku menengok ke belakang. Tepokjidat! “Itumah buku yang jendela duniaaa!”
“Jendela Hati buuu” jawab para cewe-cewe didepan.
            Sebagian dialog saat dalam pembelajaran tentang Cidera kepala. Yang gejalanya bisa dilihat dari mata, Racoon Eyes namanya. Biasanya racoon eyes  merupakan indikator dari fraktur basis cranii, yang terjadi ketika fraktur mengenai meningens dan mengakibatkan sinus-sinus vena berdarah ke vili arakhnoid
            “Iya.. jendela hati, makanya kita bisa tahu mana orang yang berkata jujur, bohong, cinta, marah dari tatapannya...” lanjut dosen yang memiliki gelar spesialis Keperawatan Medikal Bedah ini.
            Entah kenapa tiba-tiba otak mikir flashback ke belakang. Terbayang dengan tatapan seseorang dimasa lalu. Masa SMA tepatnya. Tatapan yang beda, saat melihat kearah teman-temannya, saat menjahili temannya, tatapan itu lebih beda lagi, lebih terlihat saat melihatku, hahaha . kan kaaan jadi inget masa lalu :3
            Tatapan itu.. lugu, seperti ada sinar dari tatapannya, dulu, masa itu duluuu. Jelas kami memang berbeda dari segi manapun. Dia batak aku lampung, dia kristen, aku islam. Dan Hei, pacaran itu dilarang agama islaaam!
            Yasudahlah itu masa lalu.
***


            Halo Imamku kelak, kita jangan lelah menanti ya. Tetapkan dan kualitaskan diri kita baik-baik. Di jalan Allah kita bertemu, aku siap melengkapi tulang rusukmu, dan lauh Mahfudz telah tertera nama kita sebagai pasangan. Tetap istiqomah, dan datanglah disaat yang tepat dan dalam Ridho Allah SWT.
            Mungkin kau berada diujung dunia sana?atau mungkin jodohku orang bule? *ngarep, atau mungkin kau ada disekitarku? Atau mungkin kita pernah berkenalan sebelumnya? Mungkin kau teman masa sekolah ku? mungkin kau teman masa kuliahku? Mungkin kau teman saat dilapangan kerja kelak? Mungkin kau kakak kelasku dulu? Mungkin kau....

            Yaaah gak ada yang tahu, ditetapkannya jodoh untuk manusia. Apalagi aku yang hanya orang kecil dari deretan orang berprestasi diluar sana. Orang kecil yang masih anak kecil dalam keimanan, belum ada apa-apanya dari para perutin kholaqoh, liqo, atau kajian islam.
            Hai calon imam! mari kita isi bejana Rindu itu dalam suatu penantian yang manis, yang berserah pada-Nya, dengan segala kisah dari-Nya. insyaAllah kita bertemu disaat yang sudah ditentukan dan pada waktu yang tepat atas ridho Allah SWT.
            Halo calon Imam, siapapun engkau, lagi ku ingatkan, kualitaskan ilmu-mu dan imanmu, akupun berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Jangan lupa sholat berjamaah di Masjid ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)