Adalah celaka. Iyaa kecelakaan lalu
lintas ternyata tak hanya terjadi di kota besar yang lumayan ramai. Namun di
daerah pedesan dilokasiku. Maka tak heran jika di UGD tempat ku bertugas sering
melayani pasien kecelakaan dari yang luka kecil, sekedar robek kulit, pecah di
kepala, atau meninggal di UGD karena datang dengan kondisi yang tipis harapan
hidup. Dan yang bikin sedih, ternyata kebanyakan kobran kecelakaan sama dengan
daerah lainnya.. usia remaja dan usia produktif. Mengapa? Kok di desa masih
adaa aja yang kecelakaan? Kalau di kota besar kan wajar yah, karena padatnya
alat transportasi dan semrautnya jalan raya.
Nah kalau di daerah ku, sebatik
tengah.. memang aku akui bukan karena jalan yang jelek yang menyebabkan
kecelakan. Bukan. Justru karena jalan yang terlalu mulus, serba salah
yah?hehe.. oke berijut ini kalau boleh aku jabarkan penyebab kecelakaan
rata-rata di Kecamatan Sebatik Tengah;
A. Jalanan
beraspal mulus dan sepi
Nah
hal ini membuat para pengendara motor tuh semena-mena bawa motor. Karena sepi
dan jalanan mulus, padahal kalau gak hati-hati atau asal menyalip kendaraan
yang lain itu fatal. Banget.
dok.pribadi |
B. Beberapa
titik Jalan belum diperbaiki
Ada
di Desa Maspul misalnya.. jalan masih berupa batu krikil dan masih proses
pembuatan aspal. Jika hujan atau setelah hujan, jalanan memang licin. Rentan
dan banyak banget yang terpleset disana. Mana gak pake helm kan :”)
dok.pribadi |
C. Ketiadaan
Alat Transportasi Umum
Alat
transportasi ternyata sangat penting bagi suatu daerah. Angkutan kota misalnya,
atau ojek? Ternyata sangaat dibutuhkan di wilayahku ini. Sebenarnya bukan tidak
ada, ada. tapi mahal. Biasanya warga menjadikan mobil pribadi mereka sebagai
‘taksi’ yang siap antar jemput pelanggan untuk jarak jauh dan tak ada alat
transportasi sama sekali dirumah. Harganya pun beragam, sesuai kesepakatan.
Biasanya 50 ribu satu kepala. Nah apa hubungannya? Ketiadaan alat transportasi
masal menyebabkan banyak anak kecil,
anak sekolah yang belum punya SIM, memakai motor yang orangtuanya punya
dirumah. Misalnya sekedar ke warung atau beli Ice Buble. Mereka pakai motor,
dan pakainya itu.. ngebuuuut. Haish :”)
D. Izin
Orangtua
Jika
terjadi apa-apa dengan anak yang ngebut. Balik lagi ke orangtua. Kok
disalahkan? Jelas. Orangtua adalah sumber. Sumber yang menyediakan motor, dan
memberi izin anaknya naik motor. Lalu ndak pakai hel pula. Waaah. Tegas, tegas
pada anak untuk tidak pakai motor jika belum punya SIM. Jelaskan, apa efek
samping jika ngebut. Gak heran kalau Puskesmas tempatku bertugas sering hadapi
kasus kecelakaan dengan cedera kepala. Baik ringan atau berat. swiiing..
langsung rujuk ke RSUD Nunukan.. naik speedboat hajar ombak :”)
E. Kurangnya
Pengawasan
Di
daerahku jarang ada tilang. Iya tilang. Banyak Pamtas, Tentara di perbatasan.
Ada juga sih polisi. Tapi gak banyak. Polisi lalu lintas pun jarang aku liat
yang atur-atur jalan. Mungkin karena sepi kali yah.. ga perlu diatur kendaraan
masyarakat. lempeng aja daaah.
F. Ketiadaan
Rambu Lalu Lintas
Dalam
hal ini lampu peringatan yah.. Merah.. Kuning.. Hijau.. kalau rambu jalan,
seperti jalan menanjak. Jalan menurun, bahkan cermin pantul di sudut jalan
memang sudah ada. bali lagi, aktivitas transportasi yang tak terlalu padat.
Teringat saat di Bandung.. itu.. jalan sedikit lampu merah.. jalan sedikit
lampu merah.. *ini kan bukan Bandung!! Hehe
G. Adanya
Hewan Liar
Ini
salah satu kendala mungkin bagi warga yang berada di wilayah Desa Maspul dan
Desa Bukit Harapan kadang banyak hewan seperti babi liar atau anjing liar yang
berkeliaran, bahkan sampai malam. Hingga tak jarang ada kecelakaan pengendara
yang menghindari hewan atau hewan yang di tabrak kendaraan. Di daerah lain di
daerahku.. populasi anjing liar masih cukup banyak. Memang banyak di gunakan
sebagai penjaga kebun warga, namun lebih banyak lagi yang berkeliaran dan
mencari makan secara berkelompok. Sehingga kadang mengganggu aktivitas warga.
Di jalan raya pun begitu, tak heran jika ada warga yang berusaha melumpuhkan
anjing liar dengan senapan angin.
Yak, begitulah.. faktor diatas yang
menurutku menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di daerahku.. kecamatan
Sebatik Tengah. Seperti siang itu.. aku baru saja duduk 5 menit untuk jaga
siang di UGD sambil menikmati sanggar (pisang goreng) yang dibawa salah satu
kakak perawat. Tiba-tiba harus riweh karena ada korban kecelakaan. Hmm bagiku
kasus yang ini cukup besar yah. Kecelakaan yang lumayan fatal karena antara lori
(Mobil Truk proyek) dengan sepeda motor yang dikendarai anak usia 15 tahun.
Ternyata si anak ngebut dan memakai jalan yang bukan arahnya. Hingga di
tikungan ada Lori dan ia banting stir jatuh kebawah mobil truk itu. hingga
terakhir ditemukan motornya da di ban belakang truk. Bisa bayangin gimana
kondisi si pengendara motor?
dok.pribadi. jalan di Dermaga.. lihat kepulau sebelah.. hei, itu Malaysia! |
Fraktur, jelas. Fraktur tulang
tengkorak bagian belakang sepanjang 16 cm, keluar jaringan otak, Fraktur
humerus dekstra (tulang patah terpisah di dalam) perdarahan dalam—otomatis. Robek
dua titik di lengan atas. Di tangan kiri robek 2cm di karpal sinistra. Di perut
ada jejas (curiga pergdarahan dalam) terkena benda tumpul—mungkin Ban mobil
truk. Di kaki kanan fraktur tibia dekstra. Robek sepanjang 6 cm kedalaman 2 cm.
Kondisi pasien sudah sangat parah perdarahan terus terjadi. Tim melakukan
pemasangan oksigen, mengukur tekanan darah, memasang infus, lainnya hentikan
perdarahan dengan menjahit. Pasien sudah mengorok dengan tekanan darah 40/20
MmHg. Infus RL loading di pembuluh darah di lengan. Orangtua datang pucat,
kaget melihat anaknya yang baru UAS sebelum UN kelas 3 SMP. Dokter menyarankan
rujuk.. keluarga setuju untuk segera rujuk ke RSUD Nunukan, bahkan keluarga
juga siap jika harus rujuk ke Tawau Hospital (Malaysia) agar lebih cepat
transportasinya. Namun balik lagi, dokter menyatakan.. kemungkinan kita tipis
jika sudah begini, nafas sudah satu-satu dan tensi semakin menurun. Sementara
itu tim masih bertugas menjahit beberapa titik yang robek dan hentika
perdarahan di kepala. Dan tangan kiri. Tak berapa lama, belum sampai 10 menit
di UGD, pasien meninggal dunia. Kondisi pasien memang sudah tak memungkinkan.
Maka jika akan dirujuk pun. Banyak yang harus dipertimbangan seorang dokter
untuk memutuskan tindakan lanjutan.
dok.pribadi. salam silau dari pantai Sei Taiwan Kalimantan Utara. langsung menghadap cahaya matahari pagiii hehe :D |
Well balik lagi. Artikel ini bukan
untuk menakuti. Tapi ini benar adanya. Karena transportasi itu... apa ya...
banyak resiko deh. Lagi, tentang kematian. Siapa yang tahu? Anak semuda itu
harus berlalu. Mungkin tadi pagi ia masih main sama adiknya, atau sarapan masakan
mamaknya? Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun.
RIN! BELAJAR RIN!! Iya belajar
banyaaaak dengan berbagai kejadian disini, dimanapun bumi berpijak. Salam : )
dok.pribadi. joging di Dermaga? bebas kendaraan kalar-kilir.hehe |