Jumat, 22 April 2016

Analisis Kejadian Kecelakaan di Sebatik Tengah *Sok Jurnal*




 
dok.pribadi. jalan di daerah Desa Sungai Limau, Sebatik Tengah
            Adalah celaka. Iyaa kecelakaan lalu lintas ternyata tak hanya terjadi di kota besar yang lumayan ramai. Namun di daerah pedesan dilokasiku. Maka tak heran jika di UGD tempat ku bertugas sering melayani pasien kecelakaan dari yang luka kecil, sekedar robek kulit, pecah di kepala, atau meninggal di UGD karena datang dengan kondisi yang tipis harapan hidup. Dan yang bikin sedih, ternyata kebanyakan kobran kecelakaan sama dengan daerah lainnya.. usia remaja dan usia produktif. Mengapa? Kok di desa masih adaa aja yang kecelakaan? Kalau di kota besar kan wajar yah, karena padatnya alat transportasi dan semrautnya jalan raya.
            Nah kalau di daerah ku, sebatik tengah.. memang aku akui bukan karena jalan yang jelek yang menyebabkan kecelakan. Bukan. Justru karena jalan yang terlalu mulus, serba salah yah?hehe.. oke berijut ini kalau boleh aku jabarkan penyebab kecelakaan rata-rata di Kecamatan Sebatik Tengah;
A.    Jalanan beraspal mulus dan sepi
Nah hal ini membuat para pengendara motor tuh semena-mena bawa motor. Karena sepi dan jalanan mulus, padahal kalau gak hati-hati atau asal menyalip kendaraan yang lain itu fatal. Banget.
dok.pribadi
 
dok.pribadi
B.     Beberapa titik Jalan belum diperbaiki
Ada di Desa Maspul misalnya.. jalan masih berupa batu krikil dan masih proses pembuatan aspal. Jika hujan atau setelah hujan, jalanan memang licin. Rentan dan banyak banget yang terpleset disana. Mana gak pake helm kan :”)
dok.pribadi
 
dok.pribadi. hati-hati..
C.     Ketiadaan Alat Transportasi Umum
Alat transportasi ternyata sangat penting bagi suatu daerah. Angkutan kota misalnya, atau ojek? Ternyata sangaat dibutuhkan di wilayahku ini. Sebenarnya bukan tidak ada, ada. tapi mahal. Biasanya warga menjadikan mobil pribadi mereka sebagai ‘taksi’ yang siap antar jemput pelanggan untuk jarak jauh dan tak ada alat transportasi sama sekali dirumah. Harganya pun beragam, sesuai kesepakatan. Biasanya 50 ribu satu kepala. Nah apa hubungannya? Ketiadaan alat transportasi masal menyebabkan banyak anak kecil,  anak sekolah yang belum punya SIM, memakai motor yang orangtuanya punya dirumah. Misalnya sekedar ke warung atau beli Ice Buble. Mereka pakai motor, dan pakainya itu.. ngebuuuut. Haish :”)
D.    Izin Orangtua
Jika terjadi apa-apa dengan anak yang ngebut. Balik lagi ke orangtua. Kok disalahkan? Jelas. Orangtua adalah sumber. Sumber yang menyediakan motor, dan memberi izin anaknya naik motor. Lalu ndak pakai hel pula. Waaah. Tegas, tegas pada anak untuk tidak pakai motor jika belum punya SIM. Jelaskan, apa efek samping jika ngebut. Gak heran kalau Puskesmas tempatku bertugas sering hadapi kasus kecelakaan dengan cedera kepala. Baik ringan atau berat. swiiing.. langsung rujuk ke RSUD Nunukan.. naik speedboat hajar ombak :”)
E.     Kurangnya Pengawasan
Di daerahku jarang ada tilang. Iya tilang. Banyak Pamtas, Tentara di perbatasan. Ada juga sih polisi. Tapi gak banyak. Polisi lalu lintas pun jarang aku liat yang atur-atur jalan. Mungkin karena sepi kali yah.. ga perlu diatur kendaraan masyarakat. lempeng aja daaah.
F.      Ketiadaan Rambu Lalu Lintas
Dalam hal ini lampu peringatan yah.. Merah.. Kuning.. Hijau.. kalau rambu jalan, seperti jalan menanjak. Jalan menurun, bahkan cermin pantul di sudut jalan memang sudah ada. bali lagi, aktivitas transportasi yang tak terlalu padat. Teringat saat di Bandung.. itu.. jalan sedikit lampu merah.. jalan sedikit lampu merah.. *ini kan bukan Bandung!! Hehe
G.    Adanya Hewan Liar
Ini salah satu kendala mungkin bagi warga yang berada di wilayah Desa Maspul dan Desa Bukit Harapan kadang banyak hewan seperti babi liar atau anjing liar yang berkeliaran, bahkan sampai malam. Hingga tak jarang ada kecelakaan pengendara yang menghindari hewan atau hewan yang di tabrak kendaraan. Di daerah lain di daerahku.. populasi anjing liar masih cukup banyak. Memang banyak di gunakan sebagai penjaga kebun warga, namun lebih banyak lagi yang berkeliaran dan mencari makan secara berkelompok. Sehingga kadang mengganggu aktivitas warga. Di jalan raya pun begitu, tak heran jika ada warga yang berusaha melumpuhkan anjing liar dengan senapan angin.
 
dok.pribadi  
            Yak, begitulah.. faktor diatas yang menurutku menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di daerahku.. kecamatan Sebatik Tengah. Seperti siang itu.. aku baru saja duduk 5 menit untuk jaga siang di UGD sambil menikmati sanggar (pisang goreng) yang dibawa salah satu kakak perawat. Tiba-tiba harus riweh karena ada korban kecelakaan. Hmm bagiku kasus yang ini cukup besar yah. Kecelakaan yang lumayan fatal karena antara lori (Mobil Truk proyek) dengan sepeda motor yang dikendarai anak usia 15 tahun. Ternyata si anak ngebut dan memakai jalan yang bukan arahnya. Hingga di tikungan ada Lori dan ia banting stir jatuh kebawah mobil truk itu. hingga terakhir ditemukan motornya da di ban belakang truk. Bisa bayangin gimana kondisi si pengendara motor?
dok.pribadi. jalan di Dermaga.. lihat kepulau sebelah.. hei, itu Malaysia!
 
dok.pribadi kalau mau kemana-mana, usahakan kenal medan dulu, baruu sendiri yak
            Fraktur, jelas. Fraktur tulang tengkorak bagian belakang sepanjang 16 cm, keluar jaringan otak, Fraktur humerus dekstra (tulang patah terpisah di dalam) perdarahan dalam—otomatis. Robek dua titik di lengan atas. Di tangan kiri robek 2cm di karpal sinistra. Di perut ada jejas (curiga pergdarahan dalam) terkena benda tumpul—mungkin Ban mobil truk. Di kaki kanan fraktur tibia dekstra. Robek sepanjang 6 cm kedalaman 2 cm. Kondisi pasien sudah sangat parah perdarahan terus terjadi. Tim melakukan pemasangan oksigen, mengukur tekanan darah, memasang infus, lainnya hentikan perdarahan dengan menjahit. Pasien sudah mengorok dengan tekanan darah 40/20 MmHg. Infus RL loading di pembuluh darah di lengan. Orangtua datang pucat, kaget melihat anaknya yang baru UAS sebelum UN kelas 3 SMP. Dokter menyarankan rujuk.. keluarga setuju untuk segera rujuk ke RSUD Nunukan, bahkan keluarga juga siap jika harus rujuk ke Tawau Hospital (Malaysia) agar lebih cepat transportasinya. Namun balik lagi, dokter menyatakan.. kemungkinan kita tipis jika sudah begini, nafas sudah satu-satu dan tensi semakin menurun. Sementara itu tim masih bertugas menjahit beberapa titik yang robek dan hentika perdarahan di kepala. Dan tangan kiri. Tak berapa lama, belum sampai 10 menit di UGD, pasien meninggal dunia. Kondisi pasien memang sudah tak memungkinkan. Maka jika akan dirujuk pun. Banyak yang harus dipertimbangan seorang dokter untuk memutuskan tindakan lanjutan.
dok.pribadi. salam silau dari pantai Sei Taiwan Kalimantan Utara. langsung menghadap cahaya matahari pagiii hehe :D

            Well balik lagi. Artikel ini bukan untuk menakuti. Tapi ini benar adanya. Karena transportasi itu... apa ya... banyak resiko deh. Lagi, tentang kematian. Siapa yang tahu? Anak semuda itu harus berlalu. Mungkin tadi pagi ia masih main sama adiknya, atau sarapan masakan mamaknya? Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun.
            RIN! BELAJAR RIN!! Iya belajar banyaaaak dengan berbagai kejadian disini, dimanapun bumi berpijak. Salam : )
dok.pribadi. joging di Dermaga? bebas kendaraan kalar-kilir.hehe
 
dok.pribadi. menikmati hembusan angin dari dedaunan :)


Rabu, 20 April 2016

Cerita Pagi Di Poli: "Rokok Pak Cik?"




 
dok. Pribadi. Efek rokok
            Pagi ini aku jaga di Poli Puskesmas Aji Kuning sebagai wilayah penempatanku. Aku menggantikan Kak Kahar yang sedang sakit Bisul, dan gak masuk kerja sudah 3 hari. Haha, karena kata Kak Kahar, bisulnya kali ini cukup gawat. Diatas alis. Dan ini merubah wajahnya. Wajahnya seperti berbeda karena bisul yang ia rasa sudah membuatnya seperti ditusuk-tusuk. Oke, jadwal Kak Kahar dengan senang hati aku gantikan untuk jaga di Poli. Karenaa..  karena ini hari Jumat. Jumat Barokah! Puskesmas pulang jam 11 pagi bah.. mantaap. Bisa pulang cepat deeh hehe.
            Kegiatan di Poli sama dengan poli di Puskesmas, klinik, atau RS lainnya. Aku duduk didalam sebagai asisten dokter untuk mengukur tekanan darah, serta mengisi form anamnesa pasien. Pasien lumayan banyak pagi ini. Kemudian ada sekumpulan anak SD sekitar kelas 2 atau kelas 3 yang berobat dengan keluhan mereka yang unik unik. Sariawan lah.. sakit tenggorokanlah, bibir pecah pecah dan lain sebagainya.
dok.pribadi. si pasien, saat sedang konsultasi dengan dokter. saat itu pinpus kami, dr.Astri yang sedang bertugas di poli :)

            Kemudian pagi ini aku terkesan dengan doa pasien di pagi hari. Ah.. Alhamdulillah banget kan.. pagi-pagi udah dapat doa dari pasien. Jadi ada pasien sebut saja bapak X. Bapak X merasakan dada kanannya nyeri setelah jatuh dari motor seminggu yang lalu. Kemudian si Bapak juga punya tekanan darah tinggi. Setelah anamnesa, si bapak aku minta tunggu dulu, karena dokter keluar sebentar. Lanjut pada Bapak Y. Jadi bapak Y ternyata temannya bapak X. Mereka sering bercanda.. bapak X sering menunjukkan gambar dampak rokok yang tertempel dalam bentuk poster di dalam ruangan. Gambarnya cukup menyeramkan, efek rokok ini. Jadi saat bapak X menunjukkan poster tersebut seketika bapak Y menutup matanya. Takut. Loh kenapa Pak?
“Gak saya gak mau liat gambar itu bah, ngeri saya. Belum siap sakit begitu...”
            “Bapak merokok kah?” Tanyaku
            “Iya merokok. Tapi aku ndak mau bah sakit seperti itu..”
            “Haha makanya bah, jagan merokok pak..” ucapku tertawa.
dok.pribadi. diserbu anak-anak sekolah yang berobat dengan keluhan 'pura-pura' sakit. hehe, dariawaan, faringitis, dan pegal-pegal keluhannya. walaah :'D

            “Dia enak anaknya masih kecil dan cuma 5,” sambil bercanda menunjuk bapak X. “Makanya dia terlihat awet muda. Aku.. anakku delapan. Anakku enam perempuan, dua laki-laki yang sekolah di Makassar”.
            “Aku sibuk garap kebun. Anakku yang dirumah permepuan semua bah. Mana bisa kita ajak garap kebun. Mereka perempuan yang ndak boleh kerja berat.. Kita usianya 18 tahun ya?” tanya si Bapak. Kata ‘KITA’ dalam bahasa Bugis artinya; kamu. Logat halus.
            “Hahaha bukan paak. Muda banget. Aku usianya 22 tahun kok..” jawabku.
“Hmm orang jawa ya sus?” baru kali ini ada yang kira aku orang jawa, biasanya ditrtuduh orang cina atau orang Dayak -_- haha
            “Yaa, aku berharap anak anakku bisa seperti kalian bah. Masih muda dan sukses. Ndak kayak aku yang harus keringatan banyak dulu biar bisa dapat uang bah. Makanya anakku aku sekolahkan sampai kuliah, di Makassar. Memang kita asal mana?
            “Aku orang Sumatera, Pakcik...” jawabku.
            “Waah Sumatera. Dimana itu Sumatera?”
            “Aku di Lampung, Pakcik. Diujung Sumatera. (lalu aku tunjukkan gambar peta di hp ku)
            “Waah jauhnya itu kita merantau semakin jauh semakin bagus bah. Salut aku. Semoga lah kalian sukses-sukses. Cari calon suami yang baik dan bekerja yang baik..”
             “Iya pak cik...” jawabku takzim.
dok.pribadi. Di titik merah, itu daerah ku sekarang :)

            Kemudian taklama dr. Astri datang siap utuk memeriksa dan memberi obat kepada pasien.
Makasih Pakcik doanya.. semoga berbalik kembali kepada Pakcik dan anak-anaknya... ucapku. Dalam hati :)

            MARI BERSYUKUR : )
Ditulis di: Desa Aji Kuning. Kalimantan Utara, 18 Maret 2016

Sabtu, 16 April 2016

BAWANG ??




            Mungkin kalau di kota kita pernah dengar cabe-cabean? Trus kalau di desa ada bawang-bawangan gitu? Hehe buukaan. Bukan ini yang aku bahas malam ini. apa sih filososfi bawang? Bawang yang berapa lapis? Ratusan! Bukaan. Hehe, bukan tentang filosofi juga hehe.
            Bawang di Pulau Sebatik, terutama Bawang merah menjadi di khususkan. Kenapa? Karena bawang bagi masyarakat Sebatik, teruntuk orang Bugis, adalah sesuatu yang harus di pegang sebagai penangkal segala hal jelek dan hal ghaib. Sebenarnya ini gak boleh di tiru yah, karena bagaimanapun.. hanya kepada Allah lah tempat kita berserah diri. Bawang Merah yang di gunakan adalah bawang merah  tunggal. Bukan yang menempel pada bawang lainnya, alias tak menempel dengan bawang lainnya yah.
            Bawang ini di pegang pada orang-orang yang akan mengalami perjalanan jauh, berpergian di  malam hari, orang yang sakit, dan ibu yang sedang hamil. Katanya untuk menghindari berbagai ancaman dari ghaib. Seperti ibu yang hamil untuk menghindari hilangnya kandungan, karena ada saja di sini kasus seorang yang mengaku dukun bayi, mengaku ingin menolong pasien, malah memegang perut ibu dan mengambil janinnya tanpa bekas. Walaupun itu diluar nalarku, namun kata warga itu pernah terjadi. Maka dengan adanya bawang itu, seperti menetralisir terjadinya hal-ahal seperti itu. Hmmm, aku jujur masih merasa aneh yah..hehe. Tapi ini KALIMANTAN. Kalau kita ga terima dengan spekulasi mereka, jangan terlalu membantah dan ngotot, diperhatikan saja dulu, biar hati tak menerima itu dengan akal sehat.
            Untuk orang yang sakit, yang kondisinya lemah, mungkin dianggap rentan dalam berbagai hal berbau sihir yang bisa memperparah sakitnya. Bahkan ada yang memagang bawang merah itu untuk menghindari adanya hal-hal jahil yang menyebabkan mereka tanpa sakit. Jadi gak heran. Kalau tiap ada pasien yang baru pulang, dan kami mebersihkan ruangan.. akan mendapatkan bawang yang selalu tertinggal diatas kasur atau di lantai. Yak.. begitupun pada pasien yang akan menjalani proses persalinan. Ternyata yang dipegang di tangan kiri adalah bawang merah.. wuwuwu.
            BAWANG?  Ada apa dengan bawang? Yak biarkan itu.. kalau aku pribadi.. dan teman-teman satu tim nusantarasehat disini tetap menjadikan bawang teman setia yang tak pernah ketinggalan dalam memasak. Bawang lebih mengandung khasiat bagi tubuh untuk kesehatan. Bukan hal yang ghaib-ghaib seperti itu..
            HAYO, KAMU BAWANG-BAWANGAN? Whehehe :3

Sabtu, 09 April 2016
Desa Aji Kuning,Sebatik Tengah, Kalimantan Utara