sumber: www.borobudurherbal.com |
Mungkin kalau di kota kita pernah
dengar cabe-cabean? Trus kalau di desa ada bawang-bawangan gitu? Hehe buukaan.
Bukan ini yang aku bahas malam ini. apa sih filososfi bawang? Bawang yang
berapa lapis? Ratusan! Bukaan. Hehe, bukan tentang filosofi juga hehe.
Bawang di Pulau Sebatik, terutama
Bawang merah menjadi di khususkan. Kenapa? Karena bawang bagi masyarakat
Sebatik, teruntuk orang Bugis, adalah sesuatu yang harus di pegang sebagai penangkal
segala hal jelek dan hal ghaib. Sebenarnya ini gak boleh di tiru yah, karena
bagaimanapun.. hanya kepada Allah lah tempat kita berserah diri. Bawang Merah
yang di gunakan adalah bawang merah
tunggal. Bukan yang menempel pada bawang lainnya, alias tak menempel
dengan bawang lainnya yah.
Bawang ini di pegang pada
orang-orang yang akan mengalami perjalanan jauh, berpergian di malam hari, orang yang sakit, dan ibu yang
sedang hamil. Katanya untuk menghindari berbagai ancaman dari ghaib. Seperti
ibu yang hamil untuk menghindari hilangnya kandungan, karena ada saja di sini
kasus seorang yang mengaku dukun bayi, mengaku ingin menolong pasien, malah memegang
perut ibu dan mengambil janinnya tanpa bekas. Walaupun itu diluar nalarku,
namun kata warga itu pernah terjadi. Maka dengan adanya bawang itu, seperti
menetralisir terjadinya hal-ahal seperti itu. Hmmm, aku jujur masih merasa aneh
yah..hehe. Tapi ini KALIMANTAN. Kalau kita ga terima dengan spekulasi mereka,
jangan terlalu membantah dan ngotot, diperhatikan saja dulu, biar hati tak
menerima itu dengan akal sehat.
Untuk orang yang sakit, yang
kondisinya lemah, mungkin dianggap rentan dalam berbagai hal berbau sihir yang
bisa memperparah sakitnya. Bahkan ada yang memagang bawang merah itu untuk
menghindari adanya hal-hal jahil yang menyebabkan mereka tanpa sakit. Jadi gak
heran. Kalau tiap ada pasien yang baru pulang, dan kami mebersihkan ruangan..
akan mendapatkan bawang yang selalu tertinggal diatas kasur atau di lantai.
Yak.. begitupun pada pasien yang akan menjalani proses persalinan. Ternyata
yang dipegang di tangan kiri adalah bawang merah.. wuwuwu.
BAWANG? Ada apa dengan bawang? Yak biarkan itu..
kalau aku pribadi.. dan teman-teman satu tim nusantarasehat disini tetap
menjadikan bawang teman setia yang tak pernah ketinggalan dalam memasak. Bawang
lebih mengandung khasiat bagi tubuh untuk kesehatan. Bukan hal yang ghaib-ghaib
seperti itu..
HAYO, KAMU BAWANG-BAWANGAN? Whehehe
:3
Sabtu,
09 April 2016
Desa
Aji Kuning,Sebatik Tengah, Kalimantan Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)