Sabtu, 16 April 2016

BAWANG ??




            Mungkin kalau di kota kita pernah dengar cabe-cabean? Trus kalau di desa ada bawang-bawangan gitu? Hehe buukaan. Bukan ini yang aku bahas malam ini. apa sih filososfi bawang? Bawang yang berapa lapis? Ratusan! Bukaan. Hehe, bukan tentang filosofi juga hehe.
            Bawang di Pulau Sebatik, terutama Bawang merah menjadi di khususkan. Kenapa? Karena bawang bagi masyarakat Sebatik, teruntuk orang Bugis, adalah sesuatu yang harus di pegang sebagai penangkal segala hal jelek dan hal ghaib. Sebenarnya ini gak boleh di tiru yah, karena bagaimanapun.. hanya kepada Allah lah tempat kita berserah diri. Bawang Merah yang di gunakan adalah bawang merah  tunggal. Bukan yang menempel pada bawang lainnya, alias tak menempel dengan bawang lainnya yah.
            Bawang ini di pegang pada orang-orang yang akan mengalami perjalanan jauh, berpergian di  malam hari, orang yang sakit, dan ibu yang sedang hamil. Katanya untuk menghindari berbagai ancaman dari ghaib. Seperti ibu yang hamil untuk menghindari hilangnya kandungan, karena ada saja di sini kasus seorang yang mengaku dukun bayi, mengaku ingin menolong pasien, malah memegang perut ibu dan mengambil janinnya tanpa bekas. Walaupun itu diluar nalarku, namun kata warga itu pernah terjadi. Maka dengan adanya bawang itu, seperti menetralisir terjadinya hal-ahal seperti itu. Hmmm, aku jujur masih merasa aneh yah..hehe. Tapi ini KALIMANTAN. Kalau kita ga terima dengan spekulasi mereka, jangan terlalu membantah dan ngotot, diperhatikan saja dulu, biar hati tak menerima itu dengan akal sehat.
            Untuk orang yang sakit, yang kondisinya lemah, mungkin dianggap rentan dalam berbagai hal berbau sihir yang bisa memperparah sakitnya. Bahkan ada yang memagang bawang merah itu untuk menghindari adanya hal-hal jahil yang menyebabkan mereka tanpa sakit. Jadi gak heran. Kalau tiap ada pasien yang baru pulang, dan kami mebersihkan ruangan.. akan mendapatkan bawang yang selalu tertinggal diatas kasur atau di lantai. Yak.. begitupun pada pasien yang akan menjalani proses persalinan. Ternyata yang dipegang di tangan kiri adalah bawang merah.. wuwuwu.
            BAWANG?  Ada apa dengan bawang? Yak biarkan itu.. kalau aku pribadi.. dan teman-teman satu tim nusantarasehat disini tetap menjadikan bawang teman setia yang tak pernah ketinggalan dalam memasak. Bawang lebih mengandung khasiat bagi tubuh untuk kesehatan. Bukan hal yang ghaib-ghaib seperti itu..
            HAYO, KAMU BAWANG-BAWANGAN? Whehehe :3

Sabtu, 09 April 2016
Desa Aji Kuning,Sebatik Tengah, Kalimantan Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)