Sebatik
Tengah, 27 Desember 2015
Hari minggu adalah hari libur bagi aku, yang
biasanya harus jaga UGD Puskesmas, hehe. Tapi minggu ku kali ini, minggu tim
Nusantara Sehat di Puskesmas Aji Kuning.. bukanlah minggu bersantai apalagi
bermalasan. Yap, hari ini kami di undang oleh tim pencinta alam pulau Sebatik
untuk mengikuti kegiatan menanam seribu pohon. Nah tanam seribu pohon ini
bertujuan untuk meningkatkan cinta tanah air di perbatasan negara. Acara yang
diadakan oleh para Forum Bela Negara Sebatik ini berlangsung sejak pukul 8. Kami sebenarnya
bangun kesiangan, lalu melihat grup Whatsapp,
ada postingan foto NS di puskesmas Setabu, di Sebatik Barat berangkat.. kami
juga mau datang.. hehe. Jadilah pukul 8 lewat kami berangkat dari rumah.
Padahal saat ku telpon, kata Kak Ria, bahwa pembukaan sudah dilakukan. Lalu
mereka akan ke Balai Desa Sei Limau untuk mengambil bibit tanaman.
Kami melakukan perjalanan menuju Desa Sei Limau yang
berbukit-bukit. Alhamdulillah menuju Desa Sei Limau perjalanan berbukit itu
beraspal mulus, walaupun sesekali ada bebatuan krikil, tapi ndak masalah. Kami
meluncur lancar di jalan, bak jalan tol.. tanpa hambatan. Pemandangan yang
disuguhkan pun luar biasa indahnya, bumi Sebatik. Yaa wilayah perbatasan yang
pemandangannya selalu memesona setiap orang yang melihatnya.
Kami
sampai di balai Desa Sei Limau. Untunglah kami datang hari ini, karena Desa Sei
Limau merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Aji Kuning. “Dari puskesmas
mana ni?”
“Dari Puskesmas Aji Kuning, Bang...”
“Ini bibitnya.. lamanya kalian datang.. dari Setabu dan Sungai Nyamuk pun sudah
datang..” tutur si Abang-abang panitia dengan logat khas Bugis-Melayu.
Kami segera membawa polybag yang sudah terisi
tanaman. Satu orang mengangkut 3-4 polybag. Kami mengikuti peserta yang sudah jalan
duluan.. menuruni bukit.. bukit yang menurutku adalah gunung, tingginyaa. Gak
hanya satu bukit.. berbukit-bukit kami lalui.. melewati perkebunan warga..
pohon-pohon sawit.. kebun coklat.. kebun pisang.. atau sapi-sapi yang sedang
menikmati rumput.. perjalanan sungguh nikmat pemandangannya.. namun kontur yang
naik turun cukup membuat oksigen kami berkurang dan terengah-engah. Huaaah. Kalau
kata Mas Islan, ini perjalanan yang kami tempuh hampir 2 kilometer!wiiw.
Lalu dipertengahan jalan kami kehilangan jejak.
Bingung antara belok kanan atau kiri. Akhirnya keputusan kami berikan pada si
empunya daerah.. Mas Islan.. keturunan Jawa yang merantau ke Kalimantan dan
hampir 10 tahun di Kalimantan hingga menikah dengan istri orang Bugis. Kami
ikut sama insting arahnya beliau, kami ikuti dari belakang... tapi kok
rasa-rasanya makin jauh.. tak ada suara sama sekali.. tak ada ribut-ributnya.
Kami terus berjalan panjang.. lewati perkebunan yang ada anjing penjaganya.. ah
Alhamdulillah ada bapak tua yang mempersilahkan kami lewat dengan senyum
ramahnya. Lalu kami lanjutkan perjalanan. Dari kejauhan, dari bilik pepohonan
terlihat orang-orang dengan baju orange khas. Yak, seragam itu sama seperti
yang kami pakai, seragam tim Nusantara Sehat. Kami segera mendekat sumber keramaian.
Disana sudah ada tim pulau Sebatik lainnya. Untuk
tim Nusantara Sehat wilayah Kalimantan Utara, atau lebih tepatnya pulau
Sebatik, ada 3 Tim. Yaitu Tim Puskesmas Sungai Nyamuk Puskesmas Setabu, dan
kami Puskesmas Aji Kuning. Kami tentu bercengkrama pada mereka, khasnya partner
kesehatan dalam satu instansi. Ada hamparan bukit luas disana. Yak itulah lahan
kami menanam pohon-pohon. Seribu bibit pohon yang akan kami tanam ini semoga
menjadi berkah tersendiri untuk bumi, dan buahnya menjadi kemanfaatan warga dan
hewan sekitar. Aamiin.
Ohya, ada petugas yang menggali
tanah untuk tempat kami menanam pohon. Mereka siap dengan linggis yang
berbentuk pipih bawahnya. Linggis itu untuk menggali tanah tempat kami
meletakkan bibit pohon. “Pakcik.. dimana lagi tempat kita tanam pohon ni?”
tanya ku *ngikuti logat daerah* “Oh ya.. sinilah.. kita tanam bibit tu..” ujar
si bapak sambil menggali tanah disana. Tanah di gali dengan apik.. fondasi dan
potongan tanah yang bagus. Lalu lubang
yang cukup itu aku masukkan bibit. Tentu tak meninggalkan tanah yang ada di
dalam polybag.
Kami tak dibekali alat apapun. Alat
hanya dipegang oleh petugas penggali tanah. Jadilah tangan kami yang mengeruk
tanah untuk masuk kembali kelubang setelah bibit diletakkan. Seperti main tanah,
hehe seru juga. Tapi dalam hati aku berdoa semoga pohon yang kami tanam tumbuh
subur ditanah Pulau Sebatik ini. Tanah perbatasan Indonesia- Malaysia. Jadi
hari itu satu orang bisa menanam sampai 4 bibit pohon. Alhamdulillah.
Disana juga ada bapak TNI Kodam yang
bertugas di perbatasan negara. Mereka turut andil dalam kelancaran acara,
mengamankan berlangsungnya acara, membantu peserta menanam pohon, serta membawa
keakraban pada peserta. Kami yang sangat lelah sehabis bertanam disiapkan oleh
bapak TNI banyak kelapa muda. Kelapa muda itu baru saja dipetik oleh bapak TNI.
Di bukakannya kelapa itu, lalu kami nikmati air dan daging kelapa muda yang
menyegarkan disiang hari.
“Pak, kok gak minum kelapanya?”
tanya salah satu dari kami.
“Saya sudah minum 4 kelapa di atas
pohon..”ucap si Bapak sambil tertawa. Yak ini mungkin adalah cara mereka jika
dalam tugas ditengah hutan harus bertahan hidup. Untuk TNI di wilayah perbatasan
sendiri, banyak resiko yang harus diterima dan penjagaan harus ketat.. karena
ada kemungkinan jika kedua negara perbatasan terjadi perang, maka TNI harus
siaga. Namun InsyaAllah Indonesia-Malaysia cinta damai kok.
Bagi Tim Nusantara Sehat sendiri..
keberadaan pasukan Tentara Nasional Indonesia sangat berguna bagi kelancaran
program kami.. kerjasama lintas sektor namanya. Kami melakukan kerjasama..
seperti tim nusantarasehat I yang sulit kendaraan, biasanya mereka survei ikut
mobil patroli TNI yang berjaga. Untuk di wilayah kecamatan Sebatik Tengah
sendiri, kami dan TNI ada rencana untuk melakukan senam bersama, membenahi
sampah bersama, dll. Ohya, jika kami tak ada air, kami membutuhkan pasokan air
bersih.. maka dari bapak TNI inilah yang senantiasa ikhlas mengantar air yang
sangat berguna bagi kami. Maklum, wilayah Kalimantan Utara cukup tropis dan
jika tidak ada hujan seperti sekarang-sekarang ini, air sulit didapatkan,
karena yang diandalkan adalah tadahan air hujan.
Setelah selesai menanam pohon.. dan
kembali berlelah menuju balai Desa Sei Limau lagi. Kami istirahat dengan snack
yang ada, lalu berfoto bersama, semoga kegiatan hari ini menjadi berkah. Aamiin
: )
Karena
selain membuat bumi semakin hijau, dengan menanam pohon kita bisa menghasilkan
buah bervitamin untuk dinikmati masyarakat sekitarnya : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)