Selasa, 19 Januari 2016

Nusantara Sehat 2: Tanam Seribu Pohon Untuk Sebatik



Sebatik Tengah, 27 Desember 2015


Hari minggu adalah hari libur bagi aku, yang biasanya harus jaga UGD Puskesmas, hehe. Tapi minggu ku kali ini, minggu tim Nusantara Sehat di Puskesmas Aji Kuning.. bukanlah minggu bersantai apalagi bermalasan. Yap, hari ini kami di undang oleh tim pencinta alam pulau Sebatik untuk mengikuti kegiatan menanam seribu pohon. Nah tanam seribu pohon ini bertujuan untuk meningkatkan cinta tanah air di perbatasan negara. Acara yang diadakan oleh para Forum Bela Negara Sebatik ini berlangsung sejak pukul 8. Kami sebenarnya bangun kesiangan, lalu melihat grup Whatsapp, ada postingan foto NS di puskesmas Setabu, di Sebatik Barat berangkat.. kami juga mau datang.. hehe. Jadilah pukul 8 lewat kami berangkat dari rumah. Padahal saat ku telpon, kata Kak Ria, bahwa pembukaan sudah dilakukan. Lalu mereka akan ke Balai Desa Sei Limau untuk mengambil bibit tanaman.
Kami melakukan perjalanan menuju Desa Sei Limau yang berbukit-bukit. Alhamdulillah menuju Desa Sei Limau perjalanan berbukit itu beraspal mulus, walaupun sesekali ada bebatuan krikil, tapi ndak masalah. Kami meluncur lancar di jalan, bak jalan tol.. tanpa hambatan. Pemandangan yang disuguhkan pun luar biasa indahnya, bumi Sebatik. Yaa wilayah perbatasan yang pemandangannya selalu memesona setiap orang yang melihatnya.
            Kami sampai di balai Desa Sei Limau. Untunglah kami datang hari ini, karena Desa Sei Limau merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Aji Kuning. “Dari puskesmas mana ni?”
“Dari Puskesmas Aji Kuning, Bang...”
“Ini bibitnya.. lamanya kalian datang..  dari Setabu dan Sungai Nyamuk pun sudah datang..” tutur si Abang-abang panitia dengan logat khas Bugis-Melayu.
Kami segera membawa polybag yang sudah terisi tanaman. Satu orang mengangkut 3-4 polybag. Kami mengikuti peserta yang sudah jalan duluan.. menuruni bukit.. bukit yang menurutku adalah gunung, tingginyaa. Gak hanya satu bukit.. berbukit-bukit kami lalui.. melewati perkebunan warga.. pohon-pohon sawit.. kebun coklat.. kebun pisang.. atau sapi-sapi yang sedang menikmati rumput.. perjalanan sungguh nikmat pemandangannya.. namun kontur yang naik turun cukup membuat oksigen kami berkurang dan terengah-engah. Huaaah. Kalau kata Mas Islan, ini perjalanan yang kami tempuh hampir 2 kilometer!wiiw. 

Lalu dipertengahan jalan kami kehilangan jejak. Bingung antara belok kanan atau kiri. Akhirnya keputusan kami berikan pada si empunya daerah.. Mas Islan.. keturunan Jawa yang merantau ke Kalimantan dan hampir 10 tahun di Kalimantan hingga menikah dengan istri orang Bugis. Kami ikut sama insting arahnya beliau, kami ikuti dari belakang... tapi kok rasa-rasanya makin jauh.. tak ada suara sama sekali.. tak ada ribut-ributnya. Kami terus berjalan panjang.. lewati perkebunan yang ada anjing penjaganya.. ah Alhamdulillah ada bapak tua yang mempersilahkan kami lewat dengan senyum ramahnya. Lalu kami lanjutkan perjalanan. Dari kejauhan, dari bilik pepohonan terlihat orang-orang dengan baju orange khas. Yak, seragam itu sama seperti yang kami pakai, seragam tim Nusantara Sehat. Kami segera mendekat sumber keramaian.

Disana sudah ada tim pulau Sebatik lainnya. Untuk tim Nusantara Sehat wilayah Kalimantan Utara, atau lebih tepatnya pulau Sebatik, ada 3 Tim. Yaitu Tim Puskesmas Sungai Nyamuk Puskesmas Setabu, dan kami Puskesmas Aji Kuning. Kami tentu bercengkrama pada mereka, khasnya partner kesehatan dalam satu instansi. Ada hamparan bukit luas disana. Yak itulah lahan kami menanam pohon-pohon. Seribu bibit pohon yang akan kami tanam ini semoga menjadi berkah tersendiri untuk bumi, dan buahnya menjadi kemanfaatan warga dan hewan sekitar. Aamiin.
            Ohya, ada petugas yang menggali tanah untuk tempat kami menanam pohon. Mereka siap dengan linggis yang berbentuk pipih bawahnya. Linggis itu untuk menggali tanah tempat kami meletakkan bibit pohon. “Pakcik.. dimana lagi tempat kita tanam pohon ni?” tanya ku *ngikuti logat daerah* “Oh ya.. sinilah.. kita tanam bibit tu..” ujar si bapak sambil menggali tanah disana. Tanah di gali dengan apik.. fondasi dan potongan tanah yang  bagus. Lalu lubang yang cukup itu aku masukkan bibit. Tentu tak meninggalkan tanah yang ada di dalam polybag.


            Kami tak dibekali alat apapun. Alat hanya dipegang oleh petugas penggali tanah. Jadilah tangan kami yang mengeruk tanah untuk masuk kembali kelubang setelah bibit diletakkan. Seperti main tanah, hehe seru juga. Tapi dalam hati aku berdoa semoga pohon yang kami tanam tumbuh subur ditanah Pulau Sebatik ini. Tanah perbatasan Indonesia- Malaysia. Jadi hari itu satu orang bisa menanam sampai 4 bibit pohon. Alhamdulillah.

            Disana juga ada bapak TNI Kodam yang bertugas di perbatasan negara. Mereka turut andil dalam kelancaran acara, mengamankan berlangsungnya acara, membantu peserta menanam pohon, serta membawa keakraban pada peserta. Kami yang sangat lelah sehabis bertanam disiapkan oleh bapak TNI banyak kelapa muda. Kelapa muda itu baru saja dipetik oleh bapak TNI. Di bukakannya kelapa itu, lalu kami nikmati air dan daging kelapa muda yang menyegarkan disiang hari.
            “Pak, kok gak minum kelapanya?” tanya salah satu dari kami.
            “Saya sudah minum 4 kelapa di atas pohon..”ucap si Bapak sambil tertawa. Yak ini mungkin adalah cara mereka jika dalam tugas ditengah hutan harus bertahan hidup. Untuk TNI di wilayah perbatasan sendiri, banyak resiko yang harus diterima dan penjagaan harus ketat.. karena ada kemungkinan jika kedua negara perbatasan terjadi perang, maka TNI harus siaga. Namun InsyaAllah Indonesia-Malaysia cinta damai kok.


            Bagi Tim Nusantara Sehat sendiri.. keberadaan pasukan Tentara Nasional Indonesia sangat berguna bagi kelancaran program kami.. kerjasama lintas sektor namanya. Kami melakukan kerjasama.. seperti tim nusantarasehat I yang sulit kendaraan, biasanya mereka survei ikut mobil patroli TNI yang berjaga. Untuk di wilayah kecamatan Sebatik Tengah sendiri, kami dan TNI ada rencana untuk melakukan senam bersama, membenahi sampah bersama, dll. Ohya, jika kami tak ada air, kami membutuhkan pasokan air bersih.. maka dari bapak TNI inilah yang senantiasa ikhlas mengantar air yang sangat berguna bagi kami. Maklum, wilayah Kalimantan Utara cukup tropis dan jika tidak ada hujan seperti sekarang-sekarang ini, air sulit didapatkan, karena yang diandalkan adalah tadahan air hujan.

            Setelah selesai menanam pohon.. dan kembali berlelah menuju balai Desa Sei Limau lagi. Kami istirahat dengan snack yang ada, lalu berfoto bersama, semoga kegiatan hari ini menjadi berkah. Aamiin : )

Karena selain membuat bumi semakin hijau, dengan menanam pohon kita bisa menghasilkan buah bervitamin untuk dinikmati masyarakat sekitarnya : )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)