Jumat, 22 Januari 2016

Belajar Mobil Perdana dengan Mobil Jenazah






            Sepulang dari menanam 1000 pohon dan berlelah-lelah.. kami pulang. Namun Mas Islan malah mengajak kami ke lapangan berumput terbuka. Lapangan yang sebelahnya adalah pohon sawit.. dan lahan sawit itu sudah masuk wilayah Malaysia. Waah. Kami bertiga ditantang.. “Ayo belajar mobil, siapa yang mau duluan?” seketika kami teriak semangat, “Aku mau! Aku mau!”
            “Ayoo siapa yang mau duluan?”
            “Eh gue dong.. gue..” ujar si Ceha semangat, sembari keluar dan duduk di belakang kemudi. Mas Islan keluar duduk di samping kemudi. Pertama Mas Islan mengajari dulu struktur dari kemudi mobil itu.. eh ini mobil jenazah loh... haha tapi sama saja kok struktrunya.. ini mobil kopling, bukan matic.. jadi cocok buat yang mau belajar mobil hehe. Mas Islan memberitahu dulu, dimana letak gas, rem dan kopling.. kemudian fungsinya masing-masing.. lalu mengajari kami bagaimana melakukan starter awal.. melakukan gas pertama, apa yang harus diinjak full, apa yang harus di tekan perlahan..
            Awalnya memang sulit.. karena kami harus menginjak gas tanpa naik gigi loh ya. Injak gas sampai stabil, setidaknya diangka 2 pada meteran kecepatan. Jika masih kecepatan, terus di ulang sama Mas Islan sampai kenaikan gasnya stabil. Supaya saat akan berjalan.. tidak lompat mobilnya.. hehe. Itu terjadi saat Ceha mulai mengemudikan mobil, berulang-ulang sampai bisa melakukan gas dengan baik, lalu berkali-kali mobil seakan batuk, lomat maju, lalu mesin berhenti.. starter lagi.. lompat lagi.. begitu seterusnya, namun mas islan tetap sabar dan akhirnya Ceha berhasil mengemudikan mobil perlahan, memutari lapangan.. lalu menaikan gigi, menurunkan gigi.
            Yang kedua adalah Yolla yang mencoba.. hal yang sama pun terjadi, mungkin karena Yolla belum pernah pegang kemudi atau belajar mobil sama sekali, jadi hal mobil ini lompat atau agak kejut gasnya terjadi berulang-ulang. Mas Lan kembali sabar.. sampai berulang.. dan Yolla berhasil membawa mobilnya memutari lapangan, naik turun gigi. Dan aku? Makin sakit perut dibuatnya.. karena deg-degan atau karena memang sakit perut dari sebelumnya nih.. hiks :”)
            Kemudian waktu berputar.. dan kini giliran aku! Waah.. aku! Aku yang akan pegang kemudi. Sepanjang tadi, ada dua orang yang sudah melakukan test drive, dan aku memperhatikan bagaimana mereka melakukannya.. bagaimana kok bisa lompat ini mobil, bagaimana biar tidak kejut, haha.. tapi aku siap “kosongkan gelas” kok. Supaya ilmunya total, whehe. Pertama-tama aku pemanasan dulu ‘lebay’ tapi serius aku lakukan.. “Haha iya Mas, aku pemanasan dulu, daripada nanti tiba-tiba tangan aku keram kaan. Haha..” ucapku sambil duduk di belakang kemudi.

            “Oke, kita perkenalan dulu ya mas.. ini gas, rem sama kopling. Ini starter, terus rem belakang, ini gigi 1 kesini.. gigi 2 ini.. gigi 3 begini.. gigi 4 yang ini.. terus ini yang mundur..” ucapku sambil menggerakkan pengatur gigi pada mobilnya. Mas Lan melakukan kami sama, aku disuruhnya menurunkan rem belakang, melakukan starter.. lalu injak gas perlahan.. perhatikan meteran gas, tak boleh lebih dari dua, dan peningkatannya gak boleh langsung cepat.. kudu perlahan.. karena kalo gak bisa buat mobil lompat. Aku berkali-kali coba.. itu posisi baru tekan gas saja ya.. belum menaikkan gigi. Jadi mobil tak akan melaju. Aku berulang-ulang coba.. sampai benar-benar pas.. posisiku sudah membuka sepatu, agar terasa penekanan gasnya. Sedangkan teman-teman lain tadi belajar dengan paka sepatu, jadi mereka mungkin kurang pas penekanannya.hehe
            Kemudian setelah siap, dan  kata mas Islan sudah oke kenaikan gasnya.. aku dipersilahkan.. aku mulai menekan penuh kopling.. lalu ambil gigi 1.. lalu tekanan kopling aku lepas perlahan seiring aku menekan pijakan gas. Aku coba sesuaikan pelepasan dann penekanan pada kedua kakiku.. hasilnya.. hehe Alhamdulillah mobil melaju tanpa ada adegan loncat dan mati mesin seperti teman-teman tadi coba.. hehe. Alhamdulillah. Mungkin karena daritadi aku jadi observer sama dua orang nih.. hehe. Mobil dalam kemudiku.. tentu dalam pengawasan Mas Islan..mobil berjalan.. berputar.. lurus.. dua kali lapangan. Lalu aku mencoba ambil gigi 2.. yaitu dengan mengurangi gas, sambil tekan penuh kopling.. lalu ambil gigi dua, setelah gigi dua terpasang, aku langsung lepas kopling full (tanpa perlahan) kemudian kecepatan laju semakin meningkat. Aku harus menstabilkan tekanan gasnya. Memutar lapangan, keliling dan berjalan lurus.. lalu putaran terakhir Mas Lan minta agar mobil diarahkan di tempat teduh.. meluruskan setir dan memutar stir perlahan.. intinya Mas Lan kasi saran.. “Santai saja.. rileks..” haha mana bisa mas, aku kan baru perdana belajar mobilnyaa haha.


            Besok kami  akan belajar lagi.. kata Mas Lan ini harus dibiasakan supaya terbiasa. Hehe. Iyaa soalnya wilayah Aji Kuning memang wilayah yang panjang dan luas, masalahnya tak ada angkutan umum disini. Makanya, kendaraan pribadilah yang jadi andalan warganya : ) Setelah belajar hari ini.. semoga aku jadi bisa yaah bawa mobilnya.. semoga masing-masing kami bisa bawa mobil puskesmas supaya memperlancar mobilitas kemana-mana.hehe
           
            Salam dari paling Utara Indonesia, pulau Sebatik (Perbatasan Indonesia-Malaysia), Kalimantan Utara : ) #nusantarasehat (Kaltara, 27 Desember 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)