Sepulang dari menanam 1000 pohon dan
berlelah-lelah.. kami pulang. Namun Mas Islan malah mengajak kami ke lapangan
berumput terbuka. Lapangan yang sebelahnya adalah pohon sawit.. dan lahan sawit
itu sudah masuk wilayah Malaysia. Waah. Kami bertiga ditantang.. “Ayo belajar
mobil, siapa yang mau duluan?” seketika kami teriak semangat, “Aku mau! Aku
mau!”
“Ayoo siapa yang mau duluan?”
“Eh gue dong.. gue..” ujar si Ceha
semangat, sembari keluar dan duduk di belakang kemudi. Mas Islan keluar duduk
di samping kemudi. Pertama Mas Islan mengajari dulu struktur dari kemudi mobil
itu.. eh ini mobil jenazah loh... haha tapi sama saja kok struktrunya.. ini
mobil kopling, bukan matic.. jadi cocok buat yang mau belajar mobil hehe. Mas
Islan memberitahu dulu, dimana letak gas, rem dan kopling.. kemudian fungsinya
masing-masing.. lalu mengajari kami bagaimana melakukan starter awal..
melakukan gas pertama, apa yang harus diinjak full, apa yang harus di tekan
perlahan..
Awalnya memang sulit.. karena kami
harus menginjak gas tanpa naik gigi loh ya. Injak gas sampai stabil, setidaknya
diangka 2 pada meteran kecepatan. Jika masih kecepatan, terus di ulang sama Mas
Islan sampai kenaikan gasnya stabil. Supaya saat akan berjalan.. tidak lompat
mobilnya.. hehe. Itu terjadi saat Ceha mulai mengemudikan mobil, berulang-ulang
sampai bisa melakukan gas dengan baik, lalu berkali-kali mobil seakan batuk,
lomat maju, lalu mesin berhenti.. starter lagi.. lompat lagi.. begitu
seterusnya, namun mas islan tetap sabar dan akhirnya Ceha berhasil mengemudikan
mobil perlahan, memutari lapangan.. lalu menaikan gigi, menurunkan gigi.
Yang kedua adalah Yolla yang
mencoba.. hal yang sama pun terjadi, mungkin karena Yolla belum pernah pegang
kemudi atau belajar mobil sama sekali, jadi hal mobil ini lompat atau agak
kejut gasnya terjadi berulang-ulang. Mas Lan kembali sabar.. sampai berulang..
dan Yolla berhasil membawa mobilnya memutari lapangan, naik turun gigi. Dan
aku? Makin sakit perut dibuatnya.. karena deg-degan atau karena memang sakit
perut dari sebelumnya nih.. hiks :”)
Kemudian waktu berputar.. dan kini
giliran aku! Waah.. aku! Aku yang akan pegang kemudi. Sepanjang tadi, ada dua
orang yang sudah melakukan test drive, dan aku memperhatikan bagaimana mereka
melakukannya.. bagaimana kok bisa lompat ini mobil, bagaimana biar tidak kejut,
haha.. tapi aku siap “kosongkan gelas” kok. Supaya ilmunya total, whehe.
Pertama-tama aku pemanasan dulu ‘lebay’ tapi serius aku lakukan.. “Haha iya
Mas, aku pemanasan dulu, daripada nanti tiba-tiba tangan aku keram kaan.
Haha..” ucapku sambil duduk di belakang kemudi.
“Oke, kita perkenalan dulu ya mas..
ini gas, rem sama kopling. Ini starter, terus rem belakang, ini gigi 1 kesini..
gigi 2 ini.. gigi 3 begini.. gigi 4 yang ini.. terus ini yang mundur..” ucapku
sambil menggerakkan pengatur gigi pada mobilnya. Mas Lan melakukan kami sama,
aku disuruhnya menurunkan rem belakang, melakukan starter.. lalu injak gas
perlahan.. perhatikan meteran gas, tak boleh lebih dari dua, dan peningkatannya
gak boleh langsung cepat.. kudu perlahan.. karena kalo gak bisa buat mobil
lompat. Aku berkali-kali coba.. itu posisi baru tekan gas saja ya.. belum
menaikkan gigi. Jadi mobil tak akan melaju. Aku berulang-ulang coba.. sampai
benar-benar pas.. posisiku sudah membuka sepatu, agar terasa penekanan gasnya.
Sedangkan teman-teman lain tadi belajar dengan paka sepatu, jadi mereka mungkin
kurang pas penekanannya.hehe
Kemudian setelah siap, dan kata mas Islan sudah oke kenaikan gasnya..
aku dipersilahkan.. aku mulai menekan penuh kopling.. lalu ambil gigi 1.. lalu
tekanan kopling aku lepas perlahan seiring aku menekan pijakan gas. Aku coba
sesuaikan pelepasan dann penekanan pada kedua kakiku.. hasilnya.. hehe
Alhamdulillah mobil melaju tanpa ada adegan loncat dan mati mesin seperti teman-teman
tadi coba.. hehe. Alhamdulillah. Mungkin karena daritadi aku jadi observer sama
dua orang nih.. hehe. Mobil dalam kemudiku.. tentu dalam pengawasan Mas
Islan..mobil berjalan.. berputar.. lurus.. dua kali lapangan. Lalu aku mencoba
ambil gigi 2.. yaitu dengan mengurangi gas, sambil tekan penuh kopling.. lalu
ambil gigi dua, setelah gigi dua terpasang, aku langsung lepas kopling full
(tanpa perlahan) kemudian kecepatan laju semakin meningkat. Aku harus
menstabilkan tekanan gasnya. Memutar lapangan, keliling dan berjalan lurus..
lalu putaran terakhir Mas Lan minta agar mobil diarahkan di tempat teduh..
meluruskan setir dan memutar stir perlahan.. intinya Mas Lan kasi saran..
“Santai saja.. rileks..” haha mana bisa mas, aku kan baru perdana belajar mobilnyaa
haha.
Besok kami akan belajar lagi.. kata Mas Lan ini harus
dibiasakan supaya terbiasa. Hehe. Iyaa soalnya wilayah Aji Kuning memang
wilayah yang panjang dan luas, masalahnya tak ada angkutan umum disini.
Makanya, kendaraan pribadilah yang jadi andalan warganya : ) Setelah belajar
hari ini.. semoga aku jadi bisa yaah bawa mobilnya.. semoga masing-masing kami
bisa bawa mobil puskesmas supaya memperlancar mobilitas kemana-mana.hehe
Salam dari paling Utara Indonesia,
pulau Sebatik (Perbatasan Indonesia-Malaysia), Kalimantan Utara : )
#nusantarasehat (Kaltara, 27 Desember 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)