Kamis, 24 Maret 2016

Kelas Inspirasi: Cita-Cita Anak SDN 002 Sebatik Tengah (1)




Desa Maspul, 23 Maret 2016
 
dok.pribadi. pohon impian anak kelas 5 :)
            Pagi ini ada agenda yang tak biasa buatku. Biasanya aku hanya jaga gawang di dalam UGD untuk menunggu pasien dan melayani pasein yang membutuhkan pengobatan maupun perawatan dari perawat. Tapi kali ini beda. Beda yang menyenangkan. Aku menjadi perwakilan Puskesmas untuk menggantikan dokter yang harusnya mengisi materi di kelas Inspirasi SDN 002 Sebatik Tengah. Hal ini dikarenakan dokter di Puskesmas kami hanya ada dua orang, sedangkan kegiatan diadakan serentak di dua sekolah yang berbeda. Kelas Inspirasi ini di prakarsai oleh tim Indonesia Mengajar wilayah Sebatik Tengah. Untuk wilayah sebatik Tengah, tim Indonesia Mengajar ada di Desa Maspul dan Desa Sungai Limau, dusun Lourdes. Mereka adalah Kak Mubin dan mbak Vida. 
dok.pribadi. panduan pengajar

            Surat undangan sudah diberikan sejak beberapa hari sebelum acara, sekitar dua atau tiga hari. Namun karena keterbatasan.. dokter hanya ada dua orang sedangkan di Puskesmas tetap harus ada pelayanan kepada pasien. Akhirnya dokter Eka yang ditugaskan Pinpus untuk mengisi materi di Sungai Limau, Desa Lourdes. Sedangkan aku mengisi di Desa Maspul bersama Kiki salah satu tim Nusantara Sehat juga profesi Bidan. 
dok.pribadi. anak-anak SDN 002 Sebatik Tengah

            Pagi ini, pukul 08.00 WITA, kami baru sampai. Terlambat sebenarnya, seharusnya pukul setengah 8 kami sudah di lokasi, namun di Puskesmas kami harus menjalankan Apel Pagi dulu. Desa Maspul yang jaraknya lumayan jauh, jalannya lumayan tak berbentuk serta debunya yang luar biasa. Sesampainya di SD tersebut. Langsung diadakan upacara pembukaan. Waah ternyata memang hanya untuk menunggu kami acara itu dimulai. Disana sudah ada berbagai profesi ternyata, profesi guru, polisi, pemadam kebakaran, dll. Ah luar biasa. aku pikir hanya sekedar upacara biasa, namun.. ternyata ada persembahan keren-keren dari pada murid Sekolah Dasar di Perbatasan Negara ini.
            Para murid SD ini dengan lihainya menunjukkan kebolehan mereka tentang tarian.. yaitu tarian Borneo yang biasa dipakai untuk menyambut tamu negara, dan tari Saman. Tari dari Aceh yang mengandalkan musik dari akapela, dari mulut. Aku terkesima, sungguh, terasa sangat dihormati kedatangan kami.. ada bangga di Dada. Berada di lingkungan luar bisa seperti ini. anak-anak negeri yang bersemangat, anggun menarikan tarian bangsanya.
 
dok.pribadi. tarian Borneo


             
dok.pribadi. Tari Saman


dok.pribadi

Setelah tarian dan upacara selesai. Kami mengikuti briefing dahulu di ruang guru. Mas Mubin selaku panitia memberitahu sistematika acara hari ini. mulai dari waktu sampai materi apa yang harus dijelaskan. Ohya, aku dan kiki di malam sebelumnya telah mempersiapkan sesuatu, agar kondisi kelas kondusif dan tak membosankan. Nanti aku ceritakan dah yaa..
            Oke kelas pertama kami adalah... anak-anak kelas 5. Kami di sambut dengan lagu Indonesia Raya. Ya, begitulah anak sekolah di wilayah perbatasan... hal wajib sebelum dilakukan pelajaran. Selain doa adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai identitasnya. Kami membawa perlengkapan untuk acara pagi itu. kelas inspirasi mengenai cita-cita. Kami masuk.. anak-anak dalam kelas itu tidak sampai berjumlah 30 murid.
            Terlihat wajah-wajah polos penuh semangat itu. duduk dibalik kursi yang membentuk letter U menatap kami yang baru masuk kedalam kelasnya. Semua terdiam setelah menyanyikan lagu Indonesia raya. Aku memulai acara mengajar pagi itu.. “Selamat Pagi!?”. mereka jawab dengan serentak.. “Pagi-Pagi-Pagiii Luar biasaa!” waah mereka sudah punya yel-yel sendiri dengan sapaan selamat pagi. “Oke, kelas berapa ini?”. “Kelas 5, Bu..” jawab mereka serentak.
dok.pribadi
            “Baik, perkenalkan, nama aku Rinta Wulandari.. profesi sebagai perawat. Dan ini Kak Kiki, profesi sebagai Bidan. Kami dari Puskesmas Aji Kuning, akan memberikan perkenalan mengenai profesi medis, yaitu dokter, perawat dan bidan. Hmm.. apasih impian kalian? Apasih cita-cita yang pingiiin banget kalian gapai?”
            “Nah di depan kalian ada dua kertas berwarna-warni. Dibelakangnya ada lem perekat. Kalian tulis dua cita-cita yang ingiiiin sekali kalian gapai? Tulis yang besar. Lalu.... kita lihat di papan tulis.. ada gambar apa nih?”
            “Pohon Impian....” seru murid bersamaan.
            “Nah, setelah tulis dua impian kalian.. kalian bisa tempel impian itu di atas pohon impian. Pokoknya harus diposisi paling tinggi.. karena impian harus tinggi..” ucapku. Lalu aku memberikan waktu pada para murid untuk menuliskan impiannya di atas kertas yang tersedia di masing-masing mereka. “Kakak hitung sampai sepuluh, impian kalian harus sudah ada ya.. dan mulai dari kiri bergilir tempelkan impian itu di pohon impian..” ucapku bersemangat.
dok.pribadi
            Setelah hitungan ke sepuluh. Anak-anak sudah mulai menempelkan potongan impian mereka di atas pohon impian. Tiga orang maju. Dengan tertib dan sukacita menempelkan impian mereka di masa mendatang di atas pohon impian. Mereka antusias sekali, bersemangat : ) aku jadi lebih bersemangat melihat mereka. setelah semua tertempel rapi diatas pohon impian, aku mulai materi. Materi sekenanya, sekilas mengenai paramedis. Aku menjelaskan tentang profesi dokter, perawat, dan bidan. Setelah semua ku perkenalkan.. kami mengeluarkan berbagai alat medis yang sudah kami bawa dari Puskesmas. Perawalatan itu kami rapilan diatas bangku kayu.
            Para murid bergidik ngeri dengan apa yang kami keluarkan.. “Hiiy mau di suntik! Ngerinyaaa!”
            “Haha jangan ngeri dulu yaah.. ini adalah peralatan yang sering kita temui di rumah sakit atau puskesmas yah. Siapa yang pernah disuntik?” seketika beberapa orang menunjuk. “Yak, mungkin ada yang biasa suntik karena untuk imunisasi yah.. atau ada yang pernah diinfus?” beberapa orang menunjuk. “sakit apa?” . Sakit Malaria, Kak...” ucap gadis kecil di sudut sana. Yak. Malaria memang masih sangat endrmis di kawasan sebatik, Kalimantan Utara sebelum tahun 2014.
            “Nah ini dia namanya jarum suntik.. lihat ini... boleh dibawa keliling ke teman sebelahnya, untuk melihat jarum suntik... hmm lalu ada yang tahu ini apa?” ucapku sambil menunjukkan stetoskop yang sejak tadi di kalungkan ke leherku. Anak-anak menjawab serentak.. “Itu untuk dengar.. dengar.. untuk sembuhin orang sakit...” ucap mereka lugu. “Ini adalah.. stetoskop, stetoskop itu fungsinya untuk memeriksa orang yang sakit. Untuk memeriksa bagian tubuh yang ada bunyinya.. apa contohnya? Jan...?”
            “Tuuung...” lanjut anak-anak.
            “Ya jantung, lalu perut.. terasa kan kalau kita lapar perut akan berbunyi...” ucapku sambil menatap seluruh anak-anak di dalam kelas.
dok.pribadi
            Anak-anak memiliki konsentrasi yang terbatas, waktu yang diberikan panitia hanya 30 menit. Aku melanjutkan dengan beberapa prakti pergerakan.. simpel saja.. mereka satu-satu menggunakan stetoskop memerksa temannya satu demi satu. “Siapa yang mau coba pakai stetoskop?”
            Seketika mereka ramai tunjuk tangan. “Oke, bawa kursinya.. kita buktikan.. kita dengarkan.. apasih yang terdengar dari dalam stetoskop??”
            Para anak semangat maju kedepan kelas mencoba stetoskop. “Apa bunyinya?” tanyaku setelah mereka memeriksa area jantung temannya. “Bunyinya Deg...deg...” ucap mereka sambil tersenyum puas.
***
            Kelas 5 SD telah dilalui. Lanjut ke kelas selanjutmya, yaitu kelas 6 SD. Masih dengan suasana yang sama. Kelas 6 SD mungkin sudah tahap mengerti dan tahap ingin mengetahui lebih banyak tentang cita-cita. Seperti awal. Menuliskan cita-cita di atas kertas berwarna. Mereka menuliskannya lalu menempelkannya. Kemudian aku jelaskan tentang tiga profesi medis. Lalu pengenalan alat-alat medis seperti awal, kemudian aku coba bermain peran. Ada yang menjadi dokter, perawat, bidan, ada juga yang menjadi pasien. Mereka bersemangat, memang jika materi ajar beragam. Tidak monoton teori. Akan membuat anak aktif dan tidak mengantuk. Mereka tertawa bersama. Pandangannya antusias, ketika melihat temannya berakting sebagai dokter dan pasien. Pertanyaan pun lebih aktif di lontarkan oleh anak kelas 6 SD, sampai pertanyaan yang tak sesuai dengan waktunya.. misalnya mereka tanya “Virus itu apasih kak?” tentu aku jawab dengan bahasa yang mereka mengerti. Ada lagi yang tanya, “Bagaimana caranya supaya bisa menjadi dokter?”, lalu “Kak tenaga medis itu apasih?”
            Setelah dua kelas kami isi. Begitupun kelas lainnya, yang diisi dengan berbagai profesi. Istirahat sekitar pukul 10.30. nah ternyata Pak Polisi yang seharusnya mengisi kelas, ada panggilan oleh atasan. Jadi tidak bisa mengisi kelas. Akhirnya.. Mas Mubin melakukan lobi ke aku, agar aku mengisi kelas yang kosong itu menjadi profesi wartawan. Sedangkan untuk profesi medis di lanjutkan oleh Kiki yang berprofesi sebagai bidan. 
dok.pribadi. lagi tunjukin lokasi pembuluh darah untuk melakukan infus.hehe
            Di ruang istirahat pun terjalin obrolan mengenai para anak-anak. Seperti bapak sekretaris camat yang mewakili Pak Camat memberikan materi, ia bilang mengajar di kelas 1 sangaat repot. Ada yang naik meja, pukul temannya, dan tak bisa diam. Ia salut dengan guru yang bisa mengajar di kelas 1 yang super nakalnya. Ada lagi pak Polisi yang cerita ada anak yang bilang..”Pak aku nak jadi tukang kebun je lah.., bapakku urus kebun duren pun banyak juga duitnya...” ucap Pak Polisi mengikuti kata anak-anak yang ada di kelas tadi. Anak-anak di perbatasan ini banyak terpengaruh negara seberang bahasanya. Jadi saat pemadam kebakaran masuk ke kelas mereka hendak memberikan materi.. anak-anak tahu nama profesi itu dengan sebutan  “Bomba”. Karena terpengaruh bahasa melayu, sedangkan di Indonesia Pemadam kebarakaran ya disebut Pemadam Kebakaran : ). Bersambuung.....
dok.pribadi. bersama Mas Mubin, dari Indonesia Mengajar

8 komentar:

  1. Waah aku suka banget dengan tulisan Rinta, keren banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe makasih mbak naqiii. tulisan mbak naqi juga keren.. dibimbing lagi ya mbak :)

      Hapus
  2. Assalamualaikum mbak rinta.. salam kenal saya laila dari kemendikbud, teman mas mubin juga, semoga selalu menginspirasi.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam. salam kenal kembali mbak Laila.terimakasih mbak Laila :)

      Hapus
  3. Dapat undangan juga buat isi kelas inspirasi. Baca tulisan mbak rinta, jadi terinspirasi. Hehehe... makasih ya mbak, senang 'bertemu' sesama perawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. haloo mbak Fitri.. salam sejawat. semoga selalu bisa menginspirasi banyak orang yaa. aamiin :)

      Hapus
  4. Kak keren bgtttt, smg bisa terus berkarya ya kak :) btw boleh minta alamat emailnya ngga kak? Pgn sharing2.. Makasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo. terimakasih Rafika. aamiin. doa yang baik kembali padamu yaa. boleh banget, silakan: rinta.write@gmail.com

      Hapus

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)