Rinta's Story .: Lele Love Story

Bunga Mayang, 14 Oktober 2018

Finally mereka menikah. haha. ini foto bersama squad Sedekah Rombongan

Hari ini adalah hari yang berbahagia bagi teman ku Luthfiatul Amalia Rofiqoh alias Lele. Waah mungkin pembaca pada nanya, dari sekian banyak teman-teman aku yang nikah.. kok Cuma Lele aja yang lolos kriteria untuk bisa di ceritakan kisahnya di blog ini? Ya, mungkin beda ya, karena dalam prosesnya mereka walaupun ga banyak, yaa sedikit banyak deh aku turut andil menjadi perantara mereka dalam komunikasi. Alias perkenalan mereka.

Ohya sebelum aku memulai cerita, izinkan aku mengucapkan doa dulu ni untuk pasangan yang hari ini sudah melengkapi separuh Dien islamnya, sudah menjalankan Sunnah Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. “Barakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khair. Selamat menempuh hidup baru untuk Safri Yulian dan Luthfiatul Amalia Rofiqoh semoga jadi keluarga Sakinnah Mawaddah Warrahmah till Jannah. Aamiin Ya Robbal Alamin.

Untuk pertama kali pasangan ini berkenalan sebelumnya aku kurang tau ya, entah sudah kenal saat sama-sama kuliah di Poltekkes Tanjung Karang, walau dengan jurusan yang berbeda. Atau tepatnya saat sama-sama aktif di organisasi Sedekah Rombongan Lampung. Intinya sih gak aku pungkiri fakta bahwa di Sedekah Rombongan banyak juga sesama anggotanya menikah. Atau menemukan jodoh saat bersama-sama menjalankan kegiatan social atau cinlok dan sebagainya. Namun jika orangnya paham, mungkin dia tidak akan melakukan pendekatan dengan cara yang tidak dianjurkan agama ya.

dok. pribadi. akad nya Lele dan Safri. wuuh. finally haha

Oke, Luthfiatul Amalia alias Lele sering ku memanggilnya. Sebelumnya Lele ini adalah teman yang sangat dekat bermula saat kami masih di asrama keperawatan Poltekkes. Dekat banget. Walau kami ga sekelas ya kuliahnya. Sedangkan Si Calonnya ini juga Mahasiswa Poktekkes dengan jurusan perawat gigi. Jadi awalnya kedua orang ini cukup sering di ‘jodoh-jodohkan’ di grup organisasi SR. Namun lambat laun mungkin rasa penasaran dan rasa menyadari pada diri sendiri muncul. Jadi si Lele belakangan memang sering cerita ke aku tentang banyak hal. Termasuk tentang seseorang lelaki yang tiba-tiba chat.

Sadar itu ga baik, kalau chat langsung begitu. Akhirnya aku yang menawarkan diri untuk jadi

perantara mereka. Aneh sih, kok aku yang jadi perantara? Ya, karena posisi aku kenal kedua orang calon pasangan ini. Aku kenal dengan Safri lumayan dan aku sangat kenal si Lele ini sejak dahulu kala. Jadilah berbagai hal lucu dan menegangkan sering terjadi. Mulai dari masalah si A, masalah si B, kegalauan si A, keraguan si B, kebingungan ini itu, merasa ketidakpastian dan lain-lain terjadi.

Pernah si Lele bilang ke aku untuk memastikan, kira-kira si Safri ini beneran serius gak ke dia, jangan-jangan hanya karena ingin kenal saja? Sedangkan orangtua sering Tanya tentang kepastian, lalu ada lagi pria yang mau di jodohkan orangtua si Lele ke dia. Namun dia hempas, karena merasa yakin bahwa pada si Safri lah Allah kasih hatinya terasa nyaman. Si Safri juga merasa ragu karena menurut keluarganya dirinya jika menikah di usia segini masih terlalu muda. Bukanlah usia yang biasanya untuk lelaki di keluarganya menikah di usia segini.

screen captured. Luthfiatul Amalia. ini karena si Lele suka laporan jadi screenshot nya juga di kirim ke aku wkwk

Dan berbagai problematika lainnya. Aku sebagai perantara mungkin masih tak sesuai S.O.P perantara mungkin ya? Tapi ya begitulah tugas perantara adalah menyampaikan info yang satu ke tujuan. Menyampaikan jawaban yang satu ke tujuan. Walaupun ga sesuai yang diharapkan tapi, insyaAllah hari ini terjadi. Melalui fase pertemuan men to men.. Safri dengan ayahnya Lele.. mengobrol bersama… sempat Lele sakit lalu di jenguk oleh Safri… lanjut pertemuan keluarga (lamaran)…. Lalu hari inilah terjadi akad. Alhamdulillah sudah sah. Barakallahu Lele dan suami…

Selebihnya mari baca saja screenshoot dibawah ini yaaa… hehe