Jumat, 12 Februari 2016

Mahar Untuk Gadis Daerah




 
dok.google.co.id.. salah satu bentuk mahar yang unik
            Tim Nusantara Sehat yang berada di wilayah Desa Aji Kuning, untuk Puskesmas Aji Kuning terdiri dari lima orang. Dengan berbagai latar belakang, suku, budaya dan kebiasaan. Mulai dari profesi Perawat, bidan, Analis, kesehatan lingkungan, serta kesehatan masyarakat. kami ada yang berasal dari NTT (2 orang), Lampung, Jawa, serta Jakarta. Sudah satu bulan lebih 1 hari kami tugas disini, kami sudah mengenal banyak pegawai pueskesmas, banyak mengobrol dan belajar. Tak terkecuali bercanda.. kadang dalam obrolan, kita mampu mengenal banyak hal, mengetahui lebih banyak dan mendapatkan pengetahuan baru.
            Tadi siang, saat pasien di UGD belum ada, kami mengobrol dengan Pak Kahar salah satu perawat yang cukup senior di Puskesmas Aji Kuning. Beliau senang mengobrol dan bercanda. Termasuk menjodoh-jodohkan aku sama Kak Ading. Wuuh. Jadi Pak Kahar tanya sama teman kami yang berasal dari NTT. “Berapa biasanya, mahar kalau ada orang mau lamar kau?” tanya Pak Kahar dengan logat khas Bugisnya.
            “Kalau di NTT tu cukup mahal Pak. Biasanya paling murah tuh 100 juta. Bisa lebih.. belum lagi seserahannya..”
            “Mak! Mahalnya.. “ Ucap Pak Kahar diikuti perawat lain yang sedang duduk disana. “Aku bayangkan.. kalau aku cinta sama kau, aku lamar lah kau dengan gadaikan SK PNS ku 10 tahun.. seratus juta.. kita bahagia 3 bulan aja, selebihnya kita berhutang...hahaha” ungkap Pak Kahar sambil ngakan dengan suara khas.
            “Ah ku kira orang bugis aja’ yang mahalnya itu mahar. Ternyata NTT lebih mahal. Kalau orang Bugis tu paling murah 20 juta.. belum lagi seserahannya.. ada juga yang seserahannya lemari empat pintu dan harus dipenuh barang-barang kebutuhan, mana harus bermerek pula.. kalau sarung tu.. harus sarung merk gajah duduk.. mahal kan tu..” Ucap Kak Mhia menambahi.
            Pak Kahar melihatku yang memoerhatikan mereka dengan seksama sambil tersenyum-senyum geli. Hahaha gimana gak senyum geli, orang Bugis itu ya.. logatnya unik banget.. jadi ngomong hal yang lucu dikit.. humornya bikin ngakak hehehe.
            “Hei kau Rinta.. gimana kah kalau orang Lampung? Berapakah maharnya?” tanya Pak Kahar.
            “Kalau aku sih.. hati yang besar, iman yang kuat dan bertanggungjawab itu udah cukup, Pak...”
            BUKAN!hahaha aku gak jawab itu ke Pak Kahar. Bisa habis diketawain aku, haha. Walaupun sebenarnya itulah keinginan hati yak.
            “Hmm kalau Lampung.. gak ada ketentuan sih pak.. yang jelas kesepakatan keluarga besar aja Pak..”
            “Jadi kau 5 juta aja sudah bisa dong? Hai pergilah kau Ading, lamar Rinta, 5 Juta maharnya..hahaha” ucap Pak Kahar bercanda.
            “Wiiih, ndaklah Pak.. keluargaku yang tak terima Pak..hahaha”, jawabku sambil bercanda.
            Lalu seorang pegawai puskesmas mengatakan kalau di Jawa mahar itu tidak dipermasalahkan. Yang penting ke KUA, syah. Lalu melakukan pesta pernikahan sendiri-sendiri, tanggungjawab orangtua.. lalu pisah dengan orangtua dan hidup mandiri. “Nah.. sebenarnya itu yang bagusnya ya Pak.. itu sunahnya.. hehe..” ucapku.
dok.google.co.id.. salah satu bentuk mahar masa kini..

            “Tapi ya cam mana.. orangtua tu pasti tekankan tradisi.. mau mahar besar ujungnya habis juga’ untuk biaya pesta..” ucap Kak Mhia menambahkan.
            Well.. pembicaraan tentang mahar yang kami lakukan, InsyaAllah bukanlah obrolan kosong. Karena disela bercanda itu ada pengetahuan yang dapat aku cerna.  Bahwa, tiap daerah memiliki banyak cara untuk mewujudkan hari bahagia, hari pernikahan, hari bersatunya separuh Dien, hari yang menggetarkan langit, hari yang terdengar suara seorang perkasa calon pemimpin rumah tangga dalam ijab. Hari yang sakral.
            Namun dalam islam.. untuk seorang calon istri sebaik-baiknya mahar adalah yang tidak memberatkan si suami. Sedangkan untuk  si calon suami sebaik-baiknya mahar adalah hal yang terbaik yang ia miliki dan ia sanggupi. Karena prosesi sekali setahun itu adalah sakral.. hal yang lebih penting adalah.. ketika kamu dan aku menjadi “kita”.. lalu keluarga aku dan kamu menjadi “satu”, dan bahagia dalam sakinnah mawaddah warrahmah. Aamiin.   Selamat berbahagia bagi yang baru menikaah :D

Ditulis pada: 13 Januari 2016
Di malam hari, ruang tengah rumah dinas sederhana.
Di Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan-Kalimantan Utara. Indonesia.

3 komentar:

  1. selamat berbahagia pula bagi yang mmau menikah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat berbahagia buat ayuk yang lagi persiapan menikaah hehe :D

      Hapus
  2. selamat berbahagia pula bagi yang mmau menikah :D

    BalasHapus

Terimakasih sudah menbaca tulisan saya, silakan tinggalkan komentar mari bersilaturahim :)